Bercahaya Bersama Letto

Bercahaya Bersama Letto

Jakarta-GagasMedia. Selasa sore, 5 Pebruari 2008, Planet Hollywood Jakarta dipenuhi oleh cahaya suara dari Letto yang lirik-liriknya sangat puitis dan romantis.

Kehadiran Letto bukan tak sengaja. Namun, mereka datang untuk memeriahkan launching novel songlit Sebelum Cahaya karya Karla M. Nashar yang diterbitkan oleh GagasMedia.

Meriah, hidup, dan penuh keakraban, begitulah suasana yang bisa dilukiskan pada acara tersebut. Dengan suara emasnya, Noe melantunkan lagu Permintaan Hati sebagai pembuka acara. Tak ayal, riuh tepuk tangan ikut mengisi merdunya suara Noe dan alunan musik grup band Letto.

Pembuatan novel songlit dari lagu Letto ini adalah yang kedua kalinya. Sebelumnya, lagu Ruang Rindu telah dinovelkan juga oleh Andi Eriawan. “Lagunya (Letto. red) sangat romantis,” ungkap Karla. Ditegaskan juga oleh Grace Emerald dari MD Kiss FM, “Liriknya sangat abstrak dan puitis.”

Atas dasar itulah Karla memiliki hasrat besar untuk memvisualisasikan lagu Sebelum Cahaya ke dalam bentuk novel. Bahkan, seorang peserta undangan, Tohas dari Yayasan Mitra Netra mengatakan, “Lagu Sebelum Cahaya, bagi kami merupakan lagu yang sarat makna.”

Lain halnya Noe, ia mengungkapkan bahwa literatur pada zaman sekarang lebih instant, sehingga kepedulian terhadap buku sedikit berkurang. Diharapkan, melalui novel songlit ini bisa menyumbang literatur untuk peradaban. “Interprestasi sebelum cahaya lebih luas,” ungkap Noe. “Sehingga bisa diterjemahkan ke dalam novel,” tambah sarjana matematika lulusan Kanada ini.

Selain itu, Karla memberikan pesan dan inspirasi moral yang besar terhadap dan dari lagu maupun novel Sebelum Cahaya. Yaitu bagi para penyandang cacat tunanetra. Ia mengajak agar kita bersinergi membantu mereka, yakni dengan berpartisipasi pada program seribu buku untuk tunanetra dari Yayasan Mitra Netra.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *