Bitter Winner, Kisah Pencarian Remaja Traumatis dari Penggemar Mitch Albom & Stephenie Meyer

Mita

Mita Miranti adalah seorang ibu rumah tangga yang sedang menekuni kegiatannya menulis novel. Ia hampir tidak percaya saat namanya masuk dalam daftar 20 besar Kompetisi Menulis 7 Deadly Sins. Ia semakin terharu dan bahagia saat akhirnya berhasil keluar sebagai salah satu pemenang.

 

MitaMita Miranti adalah seorang ibu rumah tangga yang sedang menekuni kegiatannya menulis novel. Ia hampir tidak percaya saat namanya masuk dalam daftar 20 besar Kompetisi Menulis 7 Deadly Sins. Ia semakin terharu dan bahagia saat akhirnya berhasil keluar sebagai salah satu pemenang.

Sebagai seorang lulusan Teknik Industri, awalnya Mita tidak pernah bermimpi ataupun terpikir untuk menjadi seorang penulis. Namun, sejak tiga tahun lalu Mita mulai serius menekuni kegemarannya menulis. Ia pun memutuskan untuk berpartisipasi dalam Kompetisi Menulis 7 Deadly Sins untuk mengukur kemampuan menulisnya dan mengembangkan teknik menulis yang ia miliki. Meskipun menjadi penulis bukanlah impiannya, ia bersyukur karena saat ini jalan tersebut terbentang di hadapannya.

Menyesuaikan dengan tema Kompetisi Menulis 7 Deadly Sins, Mita memutuskan untuk memilih dosa lust—nafsu—yang ia rasa sesuai dengan tema cerita yang akan ditulisnya. Ia juga merasa “nafsu” dapat dikembangkan menjadi lebih kompleks. Nafsu yang ia tulis dalam Bitter Winner bukan nafsu yang berkaitan dengan hasrat seksual, melainkan hasrat terdalam yang menguasai seseorang sehingga membuatnya dapat melakukan hal-hal yang buruk untuk memenuhi keinginan. Naskah berjudul Bitter Winner yang ditulis oleh Mita ini terinspirasi oleh apa yang terjadi di sekitarnya. Ia menggabungkan unsur remaja dan keluarga dalam ceritanya.

Novel Bitter Winner mengisahkan seorang gadis remaja, Audrina, yang sedang mengalami masa pergolakan dalam hidupnya. Trauma masa lalu dan kenangan tentang sosok ibu yang dipisahkan darinya sejak kecil kerap membayangi. Ia juga harus mengalami kebimbangan terhadap perasaan cinta yang muncul di antara dirinya dan sahabatnya. Gadis itu juga harus segera mengambil keputusan setelah ia menamatkan sekolahnya. Kehidupannya pun dipenuhi kerinduan sekaligus dendam dan kebencian yang sudah lama mengakar di dalam hatinya. Ia butuh melampiaskan segala perasaan yang sudah terpendam begitu lama.

Dalam pencariannya, banyak fakta baru terungkap. Gadis itu pun menemukan jawaban atas pertanyaan yang selama ini tidak diketahuinya. Sang karakter utama mempunyai hobi membuat scrapbook. Foto masa kecilnya menjadi perantara bagi dirinya dan masa lalu, yang membuatnya menjadi sangat berkeras hati ingin menemui ibunya. Bahkan, ia sampai berbohong kepada ayahnya. Ia juga tidak segan-segan membuat masalah agar bisa pergi dari rumah untuk mencari ibunya.

Mita menyelesaikan naskah ini selama kurang lebih empat bulan. Dengan adanya perpanjangan waktu, ia pun memanfaatkan waktu tersebut untuk merevisi naskah Bitter Winner. Salah satu kesulitan yang harus ia lewati selama proses penulisan adalah mendalami sejauh mana trauma psikis masa kecil dapat memengaruhi perilaku seorang remaja—karena hal tersebut menjadi tema utama dari naskah yang ditulisnya. Mita kemudian harus mempelajari beberapa literatur dan tulisan ilmiah yang membahas tentang penyimpangan perilaku tersebut.

Ia bahkan juga mengamati secara langsung perilaku anak-anak yang kurang lebih mengalami nasib yang serupa dengan karakter utama dalam naskah ini, Audrina. Melalui proses riset tersebut, pastinya kisah yang ditulis oleh Mita akan terasa lebih nyata bagi pembaca. Selain itu, Mita juga merasa keluarga serta sahabat dekatnya sangat berperan penting dalam memberikan dukungan dalam proses menulisnya.

Penulis yang  mengagumi karya Mitch Albom dan Stephenie Meyer ini bertekad untuk terus berlatih menulis dan selanjutnya ia ingin menulis novel dengan tema-tema yang berbeda. Mita berharap para pembaca novelnya akan merasa terhibur dengan jalinan kisah yang ditulisnya. Ia yakin bahwa setiap pembaca dapat menemukan makna dan menyerap manfaat dari karyanya. ☺