Adakah Tuhan sedang memberi jeda untuk kita atau memang tak ada nama kau dan aku dalam takdir-Nya?
Menjalani hari bersamamu begitu menyenangkan. Tidak ada yang lebih daripada dirimu yang aku inginkan. Kita tenggelam dalam riuhnya impian, hingga baru tersadar setibanya di persimpangan. Aku dan kamu berbeda tujuan.
Apakah perpisahan yang benar-benar kita inginkan?
Kita memutar arah, berusaha kembali dari sudut yang berseberangan.
Mungkin kita bisa bertemu kembali di ujung jalan yang sama. Mungkin kita bisa merajut kembali mimpi yang tertunda…
…seandainya saja kau belum punya dia.