Gue membuka pintu kelas. Begitu gue lihat ke depan, seketika gue melongo kaget. Seakan-akan adasutradara yang teriak, “Freeze!”
Demi kentang goreng! Asisten dosen yang lagi berdiri di depan adalah Ruri Khairunnisa, mantan gebetan yang seangkatan sama gue dulu.
Ruri diem, gue diem, seluruh kelas diem. Dan semua pandangan tertuju pada gue. Dengan suaraagak terbata-bata, Ruri berkata tegas,“Mas, saya nggak peduli Anda angkatan berapa.Bagi siapa aja yang terlambat, nggak saya izinkan mengikuti perkuliahan. Silakan Anda keluar dantutup kembali pintunya. Terima kasih.”
Bagi gue, nggak ada kata “lulus dengan mulus” saat menjalani masa kuliah. Kenyataannya, masa kuliah gue penuh derita. Di setiap semester selalu ada aja hal-hal konyol yang bikin gue ngurut dada atau garuk-garuk kepala dan cuma bisa ngebatin, “Apes banget sih, gue.”
Kejadian-kejadian konyol semasa kuliah itu nggak bikin gue kapok menyandang status mahasiswa. Ini adalah kisah gue, mungkin juga kisah lo atau sebagian mahasiswa di luar sana, yang udah nggak keitung berapa kali dapat sepet pahitnya pengalaman di kampus, tapi pada akhirnya bakal bilang, “Anjrit, gue pengin balik jadi mahasiswa lagi!”