Pernahkah kau mendengar kisah dari Kota SoE, kota kelahiranku?
Ya, tadinya aku pun berpikir sama denganmu, tak ada yang menarik dari kota yang berjarak lebih dari seratus kilometer dari Kupang, ibu kota Nusa Tenggara Timur itu.
Maka, aku meninggalkannya.
Dan, di ruas Ibu Kota, aku menemukan cinta.
Menegakkan mimpiku hampir sempurna.
Namun, hidup tak selalu memihak pada mimpi yang sempurna, bukan?
Mau tak mau, aku harus kembali ke SoE.
Aku pulang, meninggalkan cinta dan harapan akan masa depan.
Pernahkah kau mendengar kisah dari Kota SoE, kota kelahiranku?
Tadinya, aku pun berpikir sama denganmu, tak ada yang istimewa darinya.
Namun, ternyata aku lupa akan indahnya barisan bugenvil yang mekar serentak di tepi-tepi jalannya.
Aku lupa sempat kutitipkan cinta malu-malu di sana.
Lalu, maukah kau menelusuri bersamaku kelok jalannya yang berbatu-batu?
Menikmati siur dingin udaranya sambil kita perbincangkan lagi cinta yang sering kau lupa.
Mungkin kau sama denganku, cinta yang sebenarnya justru kau temukan saat kau pikir kau sedang kehilangan.
Jadi, dengarlah kisah dari Tana Timor ini.
—Fransinia