Si Sulung kerap menjadi andalan keluarga dan contoh bagi adik-adiknya. Tak ada pilihan, Ocay, sang anak pertama, mesti berjuang untuk hidupnya sendiri dan kedua adiknya, saat orang tua mereka tiada. Mimpi-mimpi Ocay telah dia kubur lebih dulu, demi masa depan Ike dan Irma. Rasanya hidup ini tak adil karena memberikan dia banyak derita tanpa henti. Meski begitu, pengorbanan dan amalan-amalan baik tak putus dia lakukan.
Si Tengah adalah sosok yang selalu diandalkan sang kakak. Ketika Ocay memilih menjadi pekerja migran di negeri nun jauh, Ike diharapkan mampu mandiri dan menjaga sang adik. Tak tinggal diam, demi menambah penghasilan, Ike pun giat bekerja dan tetap mengutamakan sekolah. “Kalian harus tetap sekolah,” pesan Ocay kepada adik-adiknya.
Si Bungsu sering dianggap manja. Namun, berbeda dengan Irma yang hidupnya penuh derita sejak lahir, ia tak bisa asyik sendiri. Dia tahu, bahwa kakak-kakaknya telah berjuang keras demi hidup. Irma membantu yang ia bisa dan terus rajin belajar. Ia percaya, pendidikan mampu membawa seseorang meilihat dunia lebih luas.
***
Kesabaran tak ada batasnya. Perjalanan hidup tak ada yang tahu bagaimana ke depan dan berakhir kapan. Di tengah drama kehidupan, bersama kesabaran, kita akan diingatkan selalu tentang makna ketulusan di dunia fana ini. Dan sesungguhnya Tuhan bersama mereka yang sabar.