Penulis : Diyah Ratna
Jumlah Halaman : 156 hlm
Ukuran : 11,5 x 19 cm
ISBN : 979-780-137-3
SERPIHAN HATI
Diyah Ratna
Anak adalah hadiah terindah seorang istri bagi suaminya.
Setidaknya begitu harapan Kanti. Sayang, takdir ternyata tak berpihak padanya. Karena luapan cinta semalam, Kanti mengandung anak di luar nikah. Miris, iya. Dia tak sanggup membayangkan anaknya nanti datang padanya dan bertanya, “Papaku mana, Ma?”
Namun Adi datang mencerahkan masa depannya. Sahabatnya yang baik dan pengertian itu menawarkan memperistri Kanti dan menjadi anak yang saat ini sedang dikandungnya. Ah, leganya. Berarti, anak ini berayah juga, pikirnya.
Tapi dia lupa keinginan awalnya. Memberi hadiah terindah pada suami… tapi bagaimana mungkin? Kanti ‘menghadiahi’ Adi anak yang bukan darah dagingnya….
Tersenyum…
My SPECIAL THANKS
Alhamdulilah, akhirnya terlahir juga novel perdana ini ditengah hiruk-pikuk kesibukan kantor. Semoga saja selanjutnya ia bisa punya manfaat dan jadi pemicu karya lain, dari saya maupun dari teman-teman sesama penulis.
Terutama, my special thanks to all my family members who support me; Mama, Mbak Agie, Mbak Iyut, dan Mbak Piping. Buat Shinta untuk masukannya yang berderai-derai. Buat Teta dan Dian untuk rencana-rencana menulis bersama yang sampai sekarang dan mungkin hingga nanti masih dan tetap akan menjadi angan-angan. You both keep my spirit on top! Thanks…. Buat Vindra dan Utik untuk ceritanya tentang Ann Arbor, Michigan. Buat Victor untuk share-nya tentang Colorado, Texas. Buat Jamal dan Adit untuk konsultasinya dan, sorry if I was annoying…;) Buat seluruh teman, langsung atau nggak langsung, karakter kalian mengilhami cerita ini. Thanks. Thanks. Big thanks.
Dan merenungi klaim Einstein yang melawan hukum Newton tentang gravitasi, bahwa kita bisa menyentuh bumi karena angkasa raya menekan kita, bukannya karena gaya gravitasi yang menarik kita ke bumi, hidup ini memang penuh tanda tanya. Just watch your step, and never out of the track. Cause we never know….
TENTANG PENULIS
Diyah Ratna—kepanjangannya Diyah Ratna Fauziana—lahir di Jakarta, bersekolah SD hingga SMA di Jakarta juga. Kemudian kuliah di ITB dan beberapa kali pindah pekerjaan hingga akhirnya saat ini bekerja di sebuah perusahaan marketing farmasi di Kemang. Suka menulis dari kecil, dimulai dari ngumpet-ngumpet mengarang di bagian belakang buku catatan sekolah. Kenapa ngumpet, karena selalu jadi bahan banyolan ketiga kakak perempuannya yang bawel-bawel. Cerpennya pernah dimuat di majalah satu kali, tetapi setelah itu karya-karyanya hanya ditumpuk di peti.