Penulis: Suhunan Situmorang
Jumlah halaman: vi + 360 hlm
ISBN: 979-780-009-1
Cetakan: 1
Tahun terbit: 2005
Penerbit: Gagas Media
Membaca novel ini seperti menelusuri dan sekaligus merasakan perjalanan hidup penulisnya. Seseorang yang nampak sangat mencintai alam dan kebudayaan, menjadi professional hukum tapi sekaligus mengkritisinya. Sebuah lorong perjalanan yang secara teoritis mustahil dilakukan. Namun dengan spirit sang tokoh novel, kemustahilan itu menjadi suatu hal yang mungkin diteruskan. Kisah dalam novel ini menunjukkan bahwa perasaan mencintai dan dicintai adalah milik setiap manusia., yang tidak mengenal batas budaya dan strata social-ekonomi. Juga menggambarkan romantisme sang tokoh. Yang karakter etnisnya, secara steorotip lebih sering muncul dari pemahaman yang keliru.
Dalam beberapa hal, novel ini mengingatkan saya pada John Grisham, novelis yang mengkritisi kehidupan hokum, khususnya advokat, di Amerika Serikat. Tapi itu hanya sebagian karena masih banyak tema menyangkut problematiknya kehidupan, penghargaan terhadap kebudayaan, dan tanah air sang tokoh. Alur cerita mengalir lancer, menunjukkan penulisnya sangat menjiwai sepenuh hati, penuh pesan untuk orang-orang yang ingin mencintai kebudayaan, tanah air, diri sendiri, dan profesi. Novel ini seolah kembali mengingatkan, betapa perjuangan keras sangat diperlukan untuk meraih (taraf) kehidupan yang lebih baik. Sepintas, seperti bukan fiksi. Tema-tema cerita yang digarap sangat relevan dengan kehidupan kontemporer Indonesia dewasa ini.
(Luhut MP Pangaribuan ? praktisi hokum, mantan Direktur LBH Jakarta)