Ia adalah anjing separuh serigala. Ia menghirup udara kali pertama dalam sebuah gua di antartika yang membeku, di tengah-tengah bencana kelaparan yang mengambil nyawa semua saudara sekandungnya. Di dunianya yang sunyi, ia harus mengikuti aturan keras di Utara—membunuh, atau terbunuh.
Kemudian, manusia menangkap ia dan ibunya. Manusia mengajari White Fang untuk membenci. Ia dipukuli, disiksa, dan diserang. Ia dibeli, dijual lagi, lalu dilatih membunuh dalam permainan berdarah. Ia tidak pernah bersentuhan dengan kebaikan. Ia menjadi makhluk berbahaya yang dikuasai amarah. Hingga, seorang pria melihat hal lain dalam diri White Fang. Satu-satunya orang yang cukup berani untuk menawari White Fang kehidupan baru. Namun, apakah seekor serigala tahu arti kata “harapan”? Dapatkah makhluk yang penuh kebencian mengenal kata “cinta”?