Cinta yang Menerangi Labirin Kegelapan
Pesisir selatan Jawa Barat nampaknya menjadi saksi bisu kisah cinta Enggar dan Mariena. Di sanalah kisah cinta mereka timbul-tenggelam layaknya batu karang yang dihempas oleh deburan ombak.
Enggar terkenal sebagai berandal pantai yang sangat jahil terhadap teman-temannya di sekolah. Namun, di balik sisi nakalnya itu, Enggar juga seorang anak yang mandiri dan tidak ‘sejahat’ yang dibayangkan.
Posisi Enggar sebagai berandal pantai nampaknya mulai goyah saat Mariena—seorang yang disebutnya sebagai Dewi Laut Maha Cantik—memasuki kehidupannya. Tanpa Enggar mengerti, hatinya mulai merasakan getar-getar cinta.
Namun, Enggar kerap kali menepis rasa itu. Bahkan, ia tega memperlakukan Mariena sebagai budaknya. Lain halnya dengan Mariena. Dewi Laut Maha Cantik ini begitu sabar dan pantang menyerah menghadapi kelakuan Enggar. Hal itu pulalah yang membuat Enggar semakin kesal terhadap Mariena.
Seiring berjalannya waktu, lama-kelamaan Enggar mulai bisa bersenda gurau dengan Mariena. Makin hari, mereka pun semakin akrab. Hingga akhirnya mereka menjadi sepasang kekasih. Janji setiap pun terucap di antara mereka.
Di pesisir indah itu pula, mereka harus berpisah. Selepas SMA, Enggar harus pergi ke Jakarta untuk mewujudkan segala impiannya menjadi orang yang sukses. Namun sayang, bukan sukses yang diraih, malah derita yang didapat. Enggar mengalami kecelakaan yang membuatnya tidak bisa melihat dunia ini lagi. Sedangkan Mariena, terpukul oleh kabar yang menyatakan bahwa Enggar telah tiada untuk selama-lamanya.
Waktu pun terus bergulir. Hingga suatu saat, Mariena memutuskan untuk kembali ke pesisir indah itu. Tanpa sengaja, di sana Mariena menemukan kenyataan bahwa Enggar masih hidup. Beribu pertanyaan berkecambuk dalam pikirannya. Jawaban yang pasti hanya bisa ia dapatkan jika ia bertanya langsung pada Enggar. Sayangnya, Enggar yang ada di hadapannya saat ini, bukanlah Enggar yang dulu ia kenal. Semua impian yang dulu begitu yakin saat diucapkan, sirna seiring dengan keputusasaan yang dirasakan Enggar terhadap kehidupan dan cintanya.
Balutan kata yang dirangkaikan dengan indah, nampaknya mampu ‘menyulap’ cerita Enggar dan Mariena yang biasa saja menjadi enak untuk dibaca dalam novel Sebelum Cahaya yang ditulis oleh Karla M. Nashar.
Novel yang diterbitkan oleh GagasMedia ini benar-benar menyentuh hati setiap pembacanya. Kegigihan seorang Mariena meyakinkan Enggar untuk pulang kembali ke dalam hatinya, menjadi kekuatan tersendiri dalam novel yang diinspirasikan dari lagu Sebelum Cahaya yang dinyanyikan oleh Letto.
Bagaimanapun, pada akhirnya kekuatan cinta akan mampu membuat seseorang bangkit untuk mewujudkan segala impiannya meski labirin kegelapan menyelimuti hatinya.