Kecantikan yang Membuat Masalah

Kecantikan yang Membuat Masalah

Siapa sih yang bisa menampik kelebihan yang kita miliki? Sayangnya, terkadang kelebihan yang kita miliki ini nggak selalu berdampak bagus bagi diri kita. Bisa jadi orang lain iri melihatnya.

Sungguh malang nasib Asih. Kecantikan dan kesempurnaan fisik yang ia miliki ternyata membawa dampak negatif bagi dirinya sendiri.

Di mana pun Asih berada, tiap pasang mata laki-laki akan menatapnya tanpa berkedip. Begitu juga saat Asih tiba di Pulo Bantal untuk menghadiri pernikahan saudaranya. Semua mata—termasuk mata dua orang anak remaja tanggung—tertuju pada Asih.

Di pesta ini pula, semua kekacauan itu bermula. Asih yang sedang mencari-cari Iwet—sepupunya yang lain—malah diminta untuk menjadi penyanyi pengganti Yuli—penyanyi utama Dodirama band yang tiba-tiba saja tidak bisa manggung karena tersedak.

Jangan kan nyanyi, Asih diam saja semua orang sudah suka melihatnya. Apalagi saat nyanyi. Suara Asih yang merdu dalam menyanyikan lagu-lagu dangdut jelas membuat semua orang terpana. Sejak itulah, Asih dikontrak untuk menjadi penyanyi utama Dodirama band.

Nggak tanggung-tanggung, Dodi—pemilik Dodirama band dan suami Yuli—langsung memintanya untuk mengisi acara kampanye calon Lurah Pulo Bantal, Dewa Sampurno-Benny Tampubolon a.k.a DE-LON.

Sayangnya, status Asih sebagai janda kembang yang sangat cantik membuatnya dimusuhi para ibu di Pulo Bantal, terutama Yuli yang merasa posisinya sebagai istri dan penyanyi utama Dodirama band terancam dengan kehadiran Asih.

Memang benar, sejak Asih menjadi penyanyi Dodirama band, penghasilan yang mereka terima jadi meningkat. Tapi, nggak bagi Asih. Pendapatan yang seharusnya ia terima dari hasil manggung, dikenakan biaya potongan ini-itu oleh Yuli. Alhasil, Asih sakit sampai muntah-muntah.

Belum selesai urusan yang satu, muncul lagi masalah lainnya. Ada gosip yang mengatakan Asih hamil. Bagaimana bisa hamil, suami aja nggak punya?! Terlepas dari semua itu, ibu-ibu Pulo Bantal sudah nggak peduli dengan Asih. Mereka nekat mengusir Asih secara paksa dari rumahnya.

Apa yang selanjutnya terjadi pada Asih? Sebenarnya, apa yang terjadi dengan suami Asih? Siapakah yang akhirnya menyelamatkan nyawa Asih dari serangan ibu-ibu Pulo Bantal?

Temukan jawabannya dalam novel adaptasi Janda Kembang yang ditulis oleh Fidriwida. Novel terbitan GagasMedia ini bukan semata mengisahkan tentang perjalanan Asih sebagai seorang wanita yang ditinggal suaminya. Lebih dari itu, novel ini mencoba pandangan kita tentang sebuah status. Janda kembang memang masih menjadi cibiran bagi sebagian masyarakat. Statusnya sebagai janda yang cantik membuat wanita lain ‘panas’ karena banyak orang beranggapan bahwa janda kembang suka menggoda laki-laki. Namun, apakah semua janda kembang seperti itu? Buku ini menjadi jawabannya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *