Metamorfosa Sejati untuk Menjadi Che

Pada 1997, saya mengenal sosok Che saat menguatnya isu penurunan Presiden Soeharto. Di sebuah kampus di Bulaksumur-Jogjakarta, banyak kawan dari berbagai elemen "gerakan" mengenakan topi baret hitam menirukan gaya Che. Ada pula yang berorasi sembari menyisipkan kisah kegigihan Che yang radikal melawan pemerintahan diktaktor Batista di Kuba. Sosok Che hadir seperti menjadi spirit "gerakan" mahasiswa dan elemen lainnya saat itu. Che telah menjadi idola bagi anak-anak muda.

Kiranya pada 1998, buku terjemahan yang mengisahkan biografi Sang Revolusioner itu banyak bermunculan. Di sisi lain, ikon Che lalu berkembang menjadi bahan komoditi dalam pin, stiker, poster, hingga T-Shirt. Kini Che banyak terlihat di jalanan dan diplesetkan dengan wajah almarhum seniman Betawi Benyamin Sueb dalam stiker dan kaus-kaus. 

Tanpa bermaksud menyamakan, sosok Che Guevara mengingatkan pada Soe Hok Gie. Gie adalah seorang mahasiswa UI yang menyejarah. Ia mencari keadilan dan kebenaran akan realitas sosial dan politik yang dihadapinya. Gie adalah sosok intelektual yang suka mencatat aktivitas dan hasil renungannya dalam sebuah buku harian atau mengirimkan opininya ke media massa.  Gie pun tekun membaca, mencintai alam, dan gunung. Demikian pula pada Ernesto Che Guevara yang menyukai petualangan dan tergugah untuk membela kaum miskin.

Kehadiran buku Becoming Che ber-tagline sangar: Sebab Mundur adalah Pengkhianatan terbitan GagasMedia, mengingatkan pada sebuah film road movie berjudul Motorcycle Diaries. Sebuah film yang berkisah perjalanan Che dan Alberto Granado menjelajahi Amerika Selatan sekitar tahun 1951 hingga 1952.

Becoming Che adalah sebuah biografi perjalanan Ernesto Che Guevara yang ditulis oleh Carlos Calica Ferrer. Berisi catatan kenangan-kenangan dan testimoni dari seorang sahabat Che yang dipanggil dengan nama “Calica”. Inilah kisah metamorfosa perubahan dari Ernesto menjadi Che.  Nama Che berasal dari panggilan salam khas Argentina. Sebutan Che datang dari para pejuang Kuba.

Che dilahirkan pada 14 Mei 1928 dengan nama lengkap Ernesto Guevara de la Serna dari keluarga
kelas menengah di Rosario, Argentina.  Meski "Che" ditangkap dan dibunuh di Bolivia pada 1967 di usia 39, pemikirannya dan dan gerakan revolusinya menjadi contoh yang mengagumkan untuk dunia.

Becoming Che mewakili potret pemberontakan seorang anak muda bernama Che dalam perjalanan menjelajah Bolivia, Peru, dan Ekuador. Juga tentang kisah kenekadan dari dua backpacker dengan sedikit uang. Tentang Che yang tidak pernah mundur menghadapi situasi apapun, karena mundur baginya adalah pengkhianatan. Maka dari penjelajahannya Che dan Calica menemukan kenyataan pahit tentang kemiskinan, diskriminasi, dan penindasan di Amerika Latin.

Buku ini mengajak kita untuk menjejahi Amerika Selatan lengkap dengan kisah kebebasan, heroik, romantik, dan penyakit asma yang kerap mendera. Kebebasan Che hanya dibatasi oleh asma membandel yang kadangkala butuh waktu beberapa hari untuk menyembuhkan. Demikian tulis Calica.

Dalam sebuah kalimat dari Ernesto mengungkap arti sebenarnya dari perjalanan mereka (Che dan Calica) berkeliling Amerika Latin dan bagaimana masa mudanya itu penting bagi pikiran dan komitmennya terhadap perjuangan revolusioner :

Aku lahir di Argentina, bukan rahasia. Aku orang Kuba, aku orang Argentina, dan tanpa ada maksud menyinggung para penguasa di seantero Amerika Latin, tapi kurasa aku adalah patriot Amerika Latin, patriot semua Negara Amerika Latin, dan kalau diperlukan, aku bersedia mengorbankan hidupku demi terwujudnya kebebasan di seluruh negara-negara itu tanpa diminta, tanpa disuruh, tanpa memeras siapapun (hlm. 297)

Calica menulis buku ini bagai sebuah novel petualangan. Biografi ini dijahit lengkap dengan foto-foto Che dari masa kecil hingga ruang pemberhentian Che di La Pazz, pertambangan Bolza Negra, Machu Picchu. Maka Becoming Che mencoba melihat sosok Che secara nyata dan utuh. 

Pada akhirnya, perjalanan ini berbelok menjadi proses pencarian diri yang luar biasa. Perjalanan yang akan mengubah hidup Ernesto dan Calica selamanya.  Buku ini sangat pantas untuk disimak.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *