Mimpi Jadi Nyata, Kecewa Tetap Ada

Mimpi Jadi Nyata, Kecewa Tetap Ada

Siapapun pernah bermimpi. Namun, bagaimana mewujudkan impian itu adalah hal utama yang harus dipikirkan! Kalau impian itu hanya jadi bualan belaka, sama juga bohong!

Lain halnya dengan perjalanan hidup Endang Pelung. Meski hanya seorang tukang ojek, Endang memiliki kegigihan yang sangat-sangat tinggi. Bahkan, kalau diibaratkan, panjangnya kegigihan Endang melebihin panjang jalanan yang pernah ia lalui.

Namun, dengan seorang isteri dan sepuluh anak yang ia miliki, nampaknya penghasilan sebagai tukang ojek sangat tidak mencukupi. Bayangkan saja, Endang harus memberi makan 11 orang hanya dengan uang Rp 10-20 ribu saja dalam sehari. Berdasarkan himpitan ekonomi itulah, Endang akhirnya memutuskan untuk mengubah nasib.

Semua hal rela iya lakukan. Mulai dari membantu nguras kolam ikan yang gedenya ampun-ampun, pergi ke ‘orang pintar’, sampai nekad melamar anak gadis Pak Haji Insinyur dengan alasan bisa kaya kalau nikah sama orang kaya.

Tapi semua usaha itu sia-sia. Hasilnya NIHIL! Terutama untuk usahanya yang terakhir itu, menikah dengan anak orang kaya. Bukannya sukses, yang ada malah ditolak mentah-mentah.

Tapi, semua itu nggak menyurutkan tekad Endang untuk tetap mengubah nasibnya. Untungnya, Endang punya teman share yang membuka jalan pikirannya. Walau nggak banyak pengaruhnya, tapi saran-saran yang diberikan Izhar cukup membantunya.

Meskipun demikian, Endang masih memiliki harapan! Bagaimanapun, yang namanya harapan nggak pandang dia orang kaya atau miskin, orang susah atau senang. Buktinya, sebuah kejadian nggak terduga siap mengubah hidup Endang secara drastis.

Lucu, udik, dan polos adalah karakter yang bakal kamu temukan dalam sosok Endang Pelung melalui novel Ojekers karya Nezaretta yang diterbitkan oleh GagasMedia. Memang nggak bisa dipungkiri, orang-orang seperti Endang masih banyak ditemui di mana-mana. Profesi yang menghasilkan uang pas-pasan dan keadaan keluarga yang berada di bawah garis kemiskinan nggak hanya terjadi di kota besar, tetapi juga di desa. Uniknya, cerita ini cukup menggugah rasa kemanusiaan. Hanya saja, dibawakan dengan gaya yang kocak.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *