Nggak Semua Geng Motor Itu Brutal!

Nggak Semua Geng Motor Itu Brutal!

Yang namanya geng motor, pastinya identik dengan kekerasan dan kebrutalan. Kalo mereka udah pada ngumpul, yang ada chaos mulu. Tapi, nggak semuanya lho kayak gitu!

Caca Sutarya, alias Cacing, emang terobsesi banget untuk masuk geng motor. Baginya, menjadi bagian dari geng motor itu cool abis deh! Hingga akhirnya, Cacing mengikuti seleksi calon anggota geng motor The Road Devil, geng motor paling terkenal di Bandung.

Bahkan Cacing ngebela-belain mengikuti segala tes “ajaib” yang diberikan agar dia bisa menjadi bagian dari The Road Devil. Tes pertama yang harus dilalui Cacing adalah menuruni jalanan Lembang menuju perbatasan Bandung tanpa menggunakan lampu dan rem! Tes kedua, mengambil paksa alias ngejambret tas ibu-ibu. Dan, ketiga, para calon anggota geng The Road Devil harus saling tinju dengan badan nggak mengenakan baju sedikit pun.

Sayangnya, udah sempet melewati ketiga tes itu, Cacing tetap aja nggak lolos seleksi. Harapannya pun pupus. Namun, Cacing nggak menyerah gitu aja! Bersama Dadang, Mulder, dan si kembar Ciko dan Coki, Cacing membuat geng motor sendiri yang bernama The Tarix Jabrix!

Lain dari geng motor kebanyakan, The Tarix Jabrix adalah sebuah geng motor cupu yang antinarkoba, antikriminal, dan antikerusuhan. Sayangnya, kehadiran The Tarix Jabrix ini mengganggu geng The Smokers, sang Dewa Jalanan.

Pemicunya, ya ada aja. Urusan gengsi-gengsian lah, cewek lah. Pokoknya semua bisa jadi alasan kegusaran The Smokers terhadap The Tarix Jabrix. Lantas, siapakah yang berhasil “memenangkan” persaingan ini?

Temukan jawabannya dalam novel adaptasi terbaru dari GagasMedia yang berjudul The Tarix Jabrix yang ditulis oleh Iriel Parmato. Novel ini benar-benar kocak. Gaya bahasa campuran antara bahasa Indonesia dan Sunda kerap kali bikin tertawa pembacanya. Buat kamu yang lagi suntuk, nggak ada salahnya membaca novel ini. So, enjoy reading!