Perpisahan yang Menyesakkan
Berpisah dengan seseorang yang sangat kita cintai tentu tidak menyenangkan. Apalagi jika perpisahan itu terasa sangat tidak wajar. Siapapun pasti tidak ingin merasakannya.
Begitu pula dengan Dinar. Sedari kecil, Dinar sudah terbiasa dengan penyakit asmanya. Sehingga, ia sudah sering kali masuk rumah sakit untuk mengatasi penyakitnya itu. Namun, menurut dokter yang menanganinya, kondisi tubuh Dinar tidak bermasalah.
Hal itulah yang akhirnya membuat Mardoko dan Laila—orangtua Dinar—memutuskan untuk membawa Dinar ke orang pintar. Hasilnya, Dinar memiliki penyakit yang berbeda. Bukan penyakit asma yang biasa diderita oleh penyandang asma.
Hingga suatu saat, penyakit Dinar kambuh lagi dan terlihat lebih buruk dari biasanya. Akhirnya, orangtua Dinar memutuskan untuk membawanya ke Rumah Sakit Kasih Ibu yang letaknya tidak jauh dari rumah Dinar.
Sebenarnya, orangtua Dinar tidak pernah membawanya ke rumah sakit itu. Namun, mau tidak mau kali itu mereka harus membawanya ke sana atas anjuran orang pintar tersebut. Sejak dirawat di rumah sakit itulah, Dinar mulai merasakan banyak kejanggalan.
Mulai dari mimpi buruk yang selalu menghantuinya setiap malam, suara orang bertengkar, hingga bertemu dengan seorang perempuan muda yang menggendong bayi. Anehnya lagi, sosok perempuan muda itu selalu muncul di hadapan Dinar dan kemudian menghilang di terowongan panjang rumah sakit tersebut.
Semua hal itu terjadi berulang kali. Bagai rangkaian film, kejadian itu seolah ingin menceritakan sesuatu kepada Dinar. Hingga suatu saat, rangkaian kejadian itu menampilkan sosok seseorang yang sangat Dinar kenal.
Apa yang sebenarnya terjadi di rumah sakit itu? Siapakah perempuan muda yang sering menggendong bayi? Mengapa kejadian itu hanya menimpa Dinar?
Temukan jawabannya dalam novel adaptasi Terowongan Rumah Sakit karya Nuril Kaka yang diterbitkan oleh GagasMedia. Novel ini mengisahkan tentang kecintaan seorang ibu terhadap anaknya yang telah lama berpisah. Meski dipisahkan oleh ruang dan waktu, cinta seorang ibu akan tetap menemani anaknya.