“Jika namamu dan namanya tertulis di gembok itu, kau dan dia akan menjadi pasangan abadi. Begitu yang mitos itu katakan, bukan? Apa semua orang yang menuliskan nama mereka dan pasangan mereka di sini, mengalami hidup happily ever after dan hubungan yang tak terpisahkan?”
“Jika namamu dan namanya tertulis di gembok itu, kau dan dia akan menjadi pasangan abadi. Begitu yang mitos itu katakan, bukan? Apa semua orang yang menuliskan nama mereka dan pasangan mereka di sini, mengalami hidup happily ever after dan hubungan yang tak terpisahkan?”
Kutipan di atas berasal dari buku terbaru terbitan GagasMedia yang berjudul Love Lock. Penulisnya, Pia Devina, akan menceritakan pengalaman menulis dan ketika kali pertama GagasMedia menerbitkan karyanya. Seperti apa serunya? Yuk simak saat GagasMedia mewawancarainya via e-mail berikut ini.
Wanita yang dipanggil Pia ini mulai terjun ke dunia kepenulisan saat ia masih duduk di bangku SMP, namun baru berani menulis novel saat SMA. Kemudian ia menerbitkan karyanya baru pada tahun 2013 kemarin. Pia tertarik menulis karena hobi membaca dari SD. Bacaannya mulai dari komik, cerpen, novel petualangan seperti Lima Sekawan, novel karangan R.L. Stine, sampai novel teenlit. Karena hobinya itu, ia tertarik untuk menulis buku. Seperti apa pengalaman pertama Pia saat menulis?
“Kalau pertama nulis novel, kebanyakan diendapin—nyaris dilupain—naskahnya. Misalnya nulis beberapa halaman, baru beberapa minggu kemudian—bahkan beberapa bulan kemudian—dilanjutin nulisnya. Karena dulu info tentang penulisan teknik menulis nggak sebanyak kayak sekarang. Bisa dibilang, kurang termotivasi jadinya. Jadi nulis novel pertama itu kayak bertarung sama diri sendiri karena pemikiran: ‘Lanjutin, nggak. Lanjutin, nggak…’ Tapi finally setelah semakin banyak baca novel, motivasi untuk menyelesaikan naskah jadi membesar lagi,“ cerita Pia.
Inspirasi Pia biasanya datang dari mana saja, asalkan ada niat untuk ’menjemput’ idenya sendiri. Pia mencontohkan, “misalnya lagi ada di satu tempat entah di mana pun itu, saya suka liat-liat sekeliling, kira-kira ada nggak hal yang bisa dijadikan bahan tulisan. Lagi iseng-iseng browsing, suka tiba-tiba nemu kata atau topik yang ingin dijadikan bahan tulisan. Dari kata-kata yang ada di lagu yang didengar juga bisa. Pokoknya dari mana saja. Jadi menuntut diri sendiri buat lebih peka sama berbagai hal sih, hehehe…“
Jika inspirasi diraih dengan ’menjemput’ ide, lalu bagaimana dengan kendala saat menulis? Nah, jika mood kurang oke, biasanya Pia menyiasatinya dengan bergerak. Baik dengan nonton film, jalan-jalan, atau makan es krim, yang penting beraktivitas. Setelah itu baru kembali lagi ke laptop. Kendala lain yang biasa dihadapi wanita penyuka drama Korea ini adalah pembagian waktu. Untungnya, ia mempunyai jadwal menulis tiap harinya.
“Saya suka bikin jadwal menulis, biar punya target gitu. Yang jelas, setiap hari diusahakan buat nulis, walaupun nggak banyak. Yang penting hari saya ‘nggak kosong’ karena nggak nulis,” ujar penulis yang juga penyiar radio ini.
Ketika ditanya bagaimana rasanya saat buku terbarunya, Love Lock, diterbitkan oleh GagasMedia, Pia mengaku sangat bahagia. Ia berkata, “punya novel yang diterbitkan oleh GagasMedia adalah salah satu impian terbesar saya sebagai seorang penulis, hehe… Waktu pertama kali saya dikasih tahu via e-mail kalau Redaksi GagasMedia mau menerbitkan novel saya ini, saya sampe ngejerit di kamar saking senengnya! Hahaha…”
Love Lock sendiri menceritakan tentang orang-orang yang ingin mencintai, namun nggak bisa mencintai. Termasuk juga tentang cinta yang tidak hilang termakan waktu ataupun perpisahan. Judul ini dipilih karena punya ‘trigger’ dengan salah satu momen yang terjadi di cerita ini. Kata ‘Love Lock’ juga melambangkan bagaimana cinta bisa mengikat perasaan seseorang dengan kuat.
Dengan buku Love Lock ini, Pia ingin menyampaikan agar jangan menyerah untuk cinta yang dimiliki. Selain itu, ia juga ingin berbagi kehangatan dengan jalinan cerita yang ada di novel ini bersama para pembaca. Lalu apa harapan Pia untuk buku Love Lock?
“Ingin cerita di novel ini menjadi inspirasi dan berbekas di hati para pembacanya. Seperti tato, susah buat dihapus ☺,” tutup wanita penggemar film romantic comedy ini.
Mau tahu bagaimana Pia Devina mendeskripsikan kekuatan cinta? Novel Love Lock siap menjawab rasa penasaranmu dengan kisah cinta yang berlatar di negara Jerman ini.