Setiap kisah yang berhubungan dengan anak kembar, pasti selalu menarik untuk dibahas. Baik dari segi kebiasaannya, percintaannya, impiannya, dan segala hal yang ada dalam kehidupan mereka. Tak jarang, ada banyak orang yang ingin mempunyai saudara kembar dalam hidupnya, salah satunya adalah Windry Ramadhina.
Setiap kisah yang berhubungan dengan anak kembar, pasti selalu menarik untuk dibahas. Baik dari segi kebiasaannya, percintaannya, impiannya, dan segala hal yang ada dalam kehidupan mereka. Tak jarang, ada banyak orang yang ingin mempunyai saudara kembar dalam hidupnya, salah satunya adalah Windry Ramadhina.
Dalam novel terbarunya yang berjudul Walking After You, Windry mengisahkan tentang impian, kenangan, dan penyesalan yang dirasakan oleh seorang anak kembar bernama An. Ia memiliki saudara kembar bernama Arlet. Aneka detil kehidupan An tentang toko kue Afternoon Tea, hujan setempat yang sendu, lelaki melankolis yang pemalu, perempuan pembawa hujan, dan lelaki penyuka salsa, akan berhubungan dengan Arlet. Novel ini bernuansa hangat dan manis, tapi tak lupa ada rasa rindu yang tersisip di sana.
Windry mulai menulis novel ini pada awal tahun 2012, tapi prosesnya sempat terputus berkali-kali sehingga baru selesai pada awal 2014. Walking After You menggunakan latar belakang dunia kuliner, jadi ia pun merencanakan semua elemen seperti karakter, plot, lokasi cerita, dan lainnya terlebih dahulu. Setelah semuanya lengkap, baru ia mulai menulis. Windry berkata, “Selama menulis, aku ditemani buku-buku resep kue Prancis dan masakan Italia dan travelogue Jamie’s Great Italian Escape. ”
Mengenai ide tentang mengangkat kehidupan anak kembar, ternyata Windry terinspirasi dari dua gadis kecil kembar bernama Isabella Bliss dan Sofia Bliss yang dikenalnya lewat sebuah acara televisi Australia. Yang satu menyukai kue Prancis, yang satu lagi jatuh cinta pada masakan Italia. Kedua gadis itu bermimpi membuka restoran bersama. Maka ketika Windry melihat mereka, ia langsung berpikir bahwa suatu saat ia harus menulis tentang mereka.
Windry mengaku, ia memilih tokoh anak kembar karena obsesinya pada anak kembar. Ia bercerita, “Aku sering membayangkan bagaimana rasanya memiliki saudara kembar. Aku juga berharap bisa melahirkan anak kembar. Sayangnya, tidak bisa. Jadi, aku menulis tentang anak kembar. Ada yang berkata, kita menulis untuk merasakan hidup lebih dari sekali. Itu benar. Dalam Walking After You, aku berkesempatan memiliki saudara kembar. Aku menjadi An.”
Mengembangkan tokoh kembar memang tidak mudah, terlebih Windry bukanlah seorang anak kembar. Maka ia pun melakukan riset dengan cara mengamati serta mempelajari kehidupan dan karakter anak kembar. Ia juga mencari film-film dokumenter yang berhubungan dengan penelitian anak kembar.
Dalam menulis novel ini, Windry membuat alur maju-mundur, jadi pengaturan adegan dan bab harus hati-hati agar pembaca tidak bingung. Gaya tutur pada adegan lampau dan kini pun harus memberi nuansa berbeda. Ia tak lupa untuk membagi porsi antara kedua anak kembar ini. An mendapat porsi lebih besar dari Arlet, karena Windry mengambil sudut pandang An sebagai penutur.
“Konflik eksternal dan internal yang terjadi pun menimpa An seorang. Jadi, dialah tokoh utama Walking After You. Sementara itu, Arlet muncul dalam adegan-adegan lampau, bertugas membuka rahasia An kepada pembaca sedikit demi sedikit. Meskipun begitu, peranannya dalam cerita tidak kalah penting. Dia menentukan segala keputusan dan perbuatan An,” lanjut Windry.
Pada akhir wawancara, Windry memberikan tip dan pesan untuk pembaca yang ingin menulis novel dengan dua tokoh seperti Walking After You. Windry memaparkan, “Menulis tokoh kembar butuh pemahaman yang mendalam. Sebisa mungkin, kita harus menghindari stereotip anak kembar dan berusaha menganalisis psikologi mereka. Tidak banyak sesungguhnya yang kita ketahui tentang anak kembar. Mereka sama, tetapi berbeda. Mereka berbeda, tetapi sama. Ada hal-hal yang memengaruhi kesamaan dan perbedaan tersebut. Kita akan tahu asal mau riset. Dengan begitu, kita bisa menghadirkan tokoh anak kembar yang terasa hidup. ”
Bersiaplah untuk menikmati suguhan kisah dalam Walking After You karya Windry Ramadhina. Tidak hanya impian, kenangan dan harapan juga tersaji dengan hangat dan manis.