Saatnya Menjadi Diri Sendiri

Saatnya Menjadi Diri Sendiri

Sifat dan karakter manusia pastinya berbeda-beda. Sayangnya, kebanyakan dari kita cenderung menggunakan ‘topeng’ ketimbang menjadi diri sendiri.

Baby emang cewek biasa. Namun, ia memiliki bakat nge-dance yang luar biasa. Hal itu terbukti dengan terpilihnya Baby atau Phantom sebagai salah satu finalis High School Dance Competition bersama Zarro dan Jimmy Elastik.

Sayangnya, finalis yang terpilih ini harus mewakili salah satu sekolah. Sedangkan Baby tidak mewakili sekolah manapun. Seketika harapan Baby pupus. Namun, Bang Wiz—temannya—memberikan pilihan. Baby bisa mengikuti kompetisi ini asalkan ia mau sekolah di Pakerti Luhur—sebuah SMA elit atas biaya darinya.

Kehadiran Baby di sekolah yang sama dengan Zarro tampaknya bukan ide yang bagus. Baby cukup kesulitan mengikuti segala peraturan sekolah yang amat ketat dan mata pelajaran yang terbilang susah.

Belum lagi, saat Baby harus berurusan dengan Benny—anak Yudo, kepala sekolah SMA itu. Sejak awal, kayaknya Benny menjadi satu-satunya orang yang paling Baby benci. Benny dengan jabatannya sebagai pengawas keharmonian sekolah selalu saja siap memberika tiket pelanggaran kepada Baby atas kelakuannya yang dinilai nggak baik.

Selain itu, Baby juga satu-satunya siswi SMA Pakerti Luhur yang selalu mendapatkan nilai F di setiap pelajaran. Nyebelinnya, Baby harus berurusan lagi dengan Benny karena nilai-nilainya itu. Yah, mau nggak mau, setiap hari Baby mengikuti bimbingan bersama Benny daripada identitasnya sebagai Phantom dibocorin.

Apapun dan siapapun bisa jadi ancaman bagi Baby. Terutama saat seseorang yang ia kira adalah pangerannya, justru merupakan orang yang paling jahat di dunia.

Semua ini dapat kamu baca dalam novel adaptasi GagasMedia yang berjudul Oh Baby karya Moemoe Rizal. Cerita tentang remaja SMA dan dance competition emang nggak bakal ada habisnya untuk dibahas. Di manapun, dance competition memang selalu menjadi pertunjukkan yang paling diminati oleh remaja. Sayangnya, tak jarang juga ada pihak-pihak yang ‘menghalalkan’ berbagai cara demi gelar juara. Sebenarnya, siapapun bisa jadi pemenang, asalkan kita mampu menjadi diri sendiri.

Profil penulis:
Moemoe Rizal adalah pemuda yang aktif di marching band Gita Pakuan Pemprov Jabar. Lahir di Pangkalpinang, 8 September 1987. Sekarang, ia sedang menyelesaikan kuliahnya di Jurusan Teknik Arsitektur UPI. Saat novel ini diterbitkan, Moemoe sedang melaksanakan KKN di desa Weninggalih, kecamatan Sindang Kerta, kabupaten Bandung Barat. Cita-citanya yang belum tercapai adalah melakukan perjalanan yang sangat jauh dengan mengendarai mobil. Novel Moemoe sebelumnya adalah Satu Cinta Sejuta Repot (GagasMedia). Mau kenal lebih jauh dengan Moemoe? Add FS-nya di: dra_cuma@yahoo.com.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *