“Ada banyak hal yang cuma bisa disampaikan melalui akting, musik, dan seni rupa. Tapi juga ada banyak hal yang cuma bisa disampaikan melalui kata-kata.” Demikian alasan mengapa sebuah buku ditulis oleh Sujiwo Tejo.
Menulis buku bagi Sujiwo Tejo yang dikenal sebagai Dalang Edan ini adalah berpentas melalui salah satu unsur pedalangan: sastra. Sebelumnya ia telah menyelesaikan buku Dalang Edan, Kelakar Madura buat Gus Dur, The Sax, Ngawur Karena Benar, dan Wayang Durangpo.
Selain perjalanan dan pertemanan, latar pendidikan terakhirnya di dua jurusan di ITB Bandung, yaitu Jurusan Matematika dan Jurusan Teknik Sipil, turut memberi warna bukunya. Kosmologi wayang baur menjadi satu dengan filsafat dan logika ilmu pengetahuan modern.
Kegiatan sehari-harinya antara lain melukis, menggubah musik, akting, dan menjadi pembicara di berbagai khalayak dari usia anak-anak sampai kakek-nenek. Kini, sambil twitter-an dengan akun @sudjiwotedjo, ia tengah merampungkan album musiknya yang kelima setelah Pada Suatu Ketika, Pada Sebuah Ranjang, Syair Drama Maya, dan Yaiyo.