Tak Selamanya Cinta Hanya Milik Berdua

Tak Selamanya Cinta Hanya Milik Berdua

Jika cinta sudah menyapa, siapa yang sanggup menolaknya? Bahkan ketika salah satunya sudah memiliki pasangan pun, rasa ingin memiliki yang lain terkadang susah untuk dibendung keberadaannya.

Setiap tahunnya, Anggi dan Kayla—sahabatnya—memiliki target tahun baru yang harus dicapai. Begitu pun menjelang tahun 2009. Salah satu target Anggi kali ini adalah cari suami. Hal ini, tentunya bukan sesuatu yang mudah. Meski begitu, Anggi memiliki kans yang cukup besar mengingat ia mudah sekali mendapatkan pasangan.

Hal itu terbukti saat ia tidak sengaja melihat Angga—teman satu kantornya—yang sedang berlatih gitar di aula. Entah apa yang menarik dari Angga, nampaknya sejak saat itu Anggi tidak bisa melepaskan pandangannya dari karyawan bagian retail di kantornya itu.

Bak gayung bersambut, malam harinya Anggi tidak sengaja bertemu lagi dengan Angga. Dari sanalah mereka berdua akhirnya ngobrol dan mulai terlihat akrab. Mereka kerap kali menghabiskan waktu bersama di aula tersebut. Bahkan, Angga sudah sering mengantarkan Anggi pulang.

Meski mereka telah saling bercerita, namun ada satu hal yang belum diketahui Anggi tentang Angga. Sudahkah Angga memiliki pacar? Pertanyaan itu tidak datang dari Anggi sendiri, melainkan dari Kayla. Ya, itulah satu hal yang belum pernah ia ketahui dari Angga. Sementara, perasaan cinta sudah tumbuh dalam hati dan diri Anggi terhadap Angga.

Namun, walau belum tahu status Angga sebenarnya, Anggi tetap bertekad untuk mengungkapkan perasaannya itu. Dan benar saja, jawaban yang tidak diduga meluncur dari mulut Angga bahwa ia sudah memiliki pacar.

Sakit hati pun kembali dirasakan Anggi. Hingga akhirnya, Anggi mencari cara untuk membalaskan dendam sakit hatinya itu. Sayangnya, rasa cinta yang dimiliki Anggi terhadap Angga—dan sebaliknya—tidak cukup mampu mengalahkan sakit hatinya.

Anggi jatuh lagi ke dalam pelukan Angga meski harus merasakan sesak ketika Angga berbicara dengan Ratri—pacarnya yang tidak lain adalah teman satu kantor Anggi juga. Anggi mencoba untuk memegang janji Angga, bahwa ia akan secepatnya memutuskan hubungan dengan Ratri.

Sayangnya, apa yang dijanjikan Angga hanyalah omong kosong. Angga tidak pernah sanggup untuk mengambil keputusan itu. Di lain pihak, Anggi terus-terusan menangis karena perasaannya terhadap Angga. Haruskah Anggi bertahan dengan keadaan seperti ini, mengingat ada seseorang yang juga menyayanginya meminta Anggi untuk bersamanya? Akankah target mencari suami terealisasi di tahun ini?

Rumitnya kisah cinta Anggi bisa kamu baca dalam novel Orang Ketiga karya Yuditha Hardini yang diterbitkan oleh GagasMedia. Membaca novel ini menyadarkan kita, sedalam apapun cinta yang dimiliki untuk seseorang tidak akan bahagia selagi kita memilih untuk menjadi orang ketiga a.k.a selingkuhan. Kita akan merasa ketakutan dan tidak bisa seutuhnya memiliki orang yang kita sayangi. Belum lagi ketika melihatnya berbicara mesra dengan kekasih sebenarnya. Bukan kebahagiaan yang kita dapatkan. So, mana yang kamu pilih, menikmati sensasi selingkuh atau membuka hati kepada orang lain dan menikmati cintamu dengan penuh kebebasan?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *