#TanyaPenulis: Kireina Enno

Membaca kisah-kisah romantis dari seorang Kireina Enno memang cukup memainkan perasaan. Yang terbaru dari Kireina Enno adalah Melupakanmu Sekali Lagi, cerita keempat dari seri Love Cycle GagasMedia.

Membaca kisah-kisah romantis dari seorang Kireina Enno memang cukup memainkan perasaan. Yang terbaru dari Kireina Enno adalah Melupakanmu Sekali Lagi, cerita keempat dari seri Love Cycle GagasMedia.

Memainkan perasaan? Jelas, iya. Bikin penasaran? Pastinya! Bukan hanya kamu, beberapa teman di bawah ini juga penasaran dan tertarik dengan karya terbaru Enno. Seberapa besar rasa ingin tahu mereka? Berikut beberapa pertanyaan untuk penulis dari pembaca.

@rachrinidian: Dari sekian banyak judul, kenapa pilih judul Melupakanmu Sekali Lagi?
Ketika awalnya serial LOVE CYCLE ini dipromosikan ke publik, judul novel ini adalah “I Miss You, I Have To Forget You”. Kemudian diputuskan untuk mencari judul yang baru bagi seri Love Cycle karena disesuaikan dengan jalan cerita dan usia para tokohnya. Awalnya, saya ingin mengajukan judul “Forget You Once More”, tiba-tiba Iwied, editor saya, menyodorkan judul “Melupakanmu Sekali Lagi,” yang notabene artinya sama. Tentu saja saya langsung setuju.

@ulfaminha: Apa yang membuatmu memberi judul memakai “sekali lagi”, mengapa tidak “selamanya” saja?
Kenapa bukan “selamanya”? Karena, pada dasarnya, setiap orang yang pernah singgah dalam hidup kita akan selalu meninggalkan jejaknya dalam ingatan. Selalu ada momentum ketika kenangan tentang mereka hadir lagi di benak dan mengusik perasaan.
Dalam kisah di novel ini, tokoh-tokohnya merasakan hal yang semacam itu. Kenangan-kenangan yang berulang, masalah-masalah yang belum diselesaikan. Pada akhirnya, mereka harus membereskannya dan melupakan kenangan itu sekali lagi.

@Ulfakhairunisa1: Siapa sih inspirator terbesar dari novel Melupakanmu Sekali Lagi?
Inspirator terbesar dalam kisah ini tidak hanya satu. Inspirator itu adalah saya sendiri dan semua orang yang pernah putus cinta dan patah hati. Kesedihan dan perjuangan kami untuk bangkit lagi melanjutkan hidup dengan tabah menjadi inspirasi. Kalau dipikir-pikir, nggak ada yang salah dengan rasa sakit. Karena, itu mengingatkan kita bahwa kita masih hidup. Ketika kita menyadari bahwa kita masih hidup, otak akan memerintahkan tubuhmu untuk menguatkan fisik dan mentalmu untuk bertahan.

@ramadepp: Ketika menulis Melupakanmu Sekali Lagi, adegan manakah yang paling bikin tersentuh saat menuliskannya?
Adegan-adegan yang melibatkan perasaan Karenina. Sejujurnya, menuliskan bagian Karenina, membuat emosi saya terpengaruh. Sehabis menulis bagian Karenina, saya sedih dan harus meninggalkan laptop dulu untuk mengalihkan perhatian.

@ariniangger: Apa sih titik berat di novel ini? Ada trik khusus nggak pas nulisnya?
Tentunya fokus novel ini adalah tentang patah hati. Namun, bukan patah hati yang cengeng. Sudah terlalu banyak kisah yang seperti itu. Padahal, patah hati itu siklus cinta yang wajar dan pasti dialami siapa saja yang pernah jatuh cinta. Maka, saya menulis kisah tentang patah hati yang tidak harus dihadapi dengan cengeng. Bagaimana bangkit lagi dari keterpurukan dan membuka lembaran baru.
Kalau trik untuk membangkitkan mood sih, biasanya saya bikin play list lagu-lagu bertema patah hati untuk menunjang mood menulis. Didengarkan sambil menulis bagian yang pas dengan lirik lagunya.

@sekarats: Ada nggak sih adegan di novel Melupakanmu Sekali Lagi yang benar-benar terjadi di dunia nyata?
Sejujurnya, ada beberapa. Tapi nggak akan saya tunjukkan yang mana. Hahaha. Pada dasarnya, setiap penulis akan memasukkan unsur pengalaman hidup dalam karyanya, secara sadar maupun tidak. Bisa juga berdasarkan pengalaman orang lain. Murni atau dimodifikasi. Saya yakin begitu.

@riqzanainiee: Gambar-gambar di sampul apakah ada filosofinya? Menggambarkan apa?
Gambar di sampul dibuat oleh Agung Nugroho. Dalam korespondensi kami saat pembuatan sampul, Agung memberi saya dua alternatif konsep yang sudah dia buat. Saya memilih salah satu konsep Agung yang menurut saya paling mewakili isi cerita.
Saksofon mewakili jati diri tokoh Arai yang seorang pemain saksofon di kafenya. Kemudian kupu-kupu itu menggambarkan metamorphosis kenangan yang menyakitkan menjadi harapan-harapan baru. Warna kuning menggambarkan harapan dan kenangan.
Dalam hal ini, saya berterima kasih kepada Agung karena sudah menerjemahkan isi cerita saya dengan melalui gambar sampul yang bagus dan ada kupu-kupunya. Saya suka kupu-kupu.

@RizAnNie88: Kalau novel ini akan diterjemahkan ke bahasa asing, pilih bahasa apa dan kenapa?
Bahasa Inggris saja deh karena itu bahasa persatuan internasional. Dengan begitu, novel saya bisa dibaca semua orang di seluruh dunia. Tapi, seru juga kayaknya kalau diterjemahkan ke bahasa-bahasa yang punya huruf tersendiri selain huruf latin, seperti Cina, Jepang, Korea, India, Arab, Rusia.

@FNuruulm: Apa kehidupan sehari-hari sangat berpengaruh terhadap tulisan yang sedang kita buat?
Kalau saya, iya. Kehidupan sehari-hari kaya dengan inspirasi. Kita bisa mengambil apa pun yang kita butuhkan dalam naskah kita dari sekitar kita. Karakter orang, dialog, suatu reaksi terhadap suatu perbuatan. Kita bisa menulis sambil melakukan pengamatan. Suasana di sekitar kita juga bisa memengaruhi mood saat menulis. Beberapa penulis mencari tempat sepi untuk menulis, beberapa lainnya senang menulis di kafe sambil mendengarkan musik, ngemil, dan mengamati sesama pengunjung. Seorang penulis bisa memilih situasi dan lingkungan seperti apa yang membuatnya nyaman saat menulis.

@Wahyuputri_K: Bagaimanakah cara menghidupkan suatu cerita yang kita buat? Apakah lewat diksi?
Bagi saya, diksi hanya sebagai alat untuk menyampaikan. Kata-kata yang dipilih untuk mewakili perasaan, menghidupkan cerita agar pembaca merasa larut dalam sebuah kisah, harus dimulai dari persiapan yang matang. Riset dan mendalami karakter para tokoh. Tokoh-tokoh yang ditulis harus dipandang sebagai manusia yang bernyawa, oleh karena itu karakter masing-masing tokoh dalam outline sebaiknya dibuat detail. Riset untuk setting waktu dan lokasi juga diperlukan. Jangan lupa, gunakan juga logika.