Kastil Es & Kereta Luncur yang Berdansa
Kepergian Florence menuju Honfleur sepertinya membawa berkah tersendiri. Selain bisa menghindar sejenak dari kencan buta yang direncanakan oleh kedua orangtuanya, Florence juga berkesempatan untuk bertemu dengan orang-orang baru yang menyenangkan.
Dalam perjalanan inilah Florence bertemu dengan Vinter, seorang pria tampan yang berbaik hati memberinya sebuah tas dan Zima seorang pria pencinta seni yang mengidap kanker otak.
Kedua orang yang baru Florence temui ini memiliki karakter tersendiri yang cukup menggelitik rasa penasarannya. Vinter dengan sikap rendah hati dan diamnya menyimpan sejuta rahasia yang membuat Florence jatuh hati padanya. Sedangkan Zima dengan karakternya yang sempurna dan misterius, membangkitkan rasa penasaran Florence untuk lebih mengenalnya.
Sayangnya, pelarian Florence ini tidak hanya diwarnai dengan gelak tawa dan bahagia. Ada juga tangis yang mendera, kecewa, dan putus asa di dalamnya.
Di hadapan Vinter, Florence harus membuka cerita cintanya yang begitu pahit, perih, dan penuh luka. Begitu pun dengan Vinter, di depan Florence ia menceritakan ‘mimpi buruknya’ di masa lalu tentang diri dan keluarganya.
Kenangan buruk akan masa lalu ini memang telah menautkan hati Florence dan Vinter. Namun, masing-masing berujar bahwa telah ada seseorang yang menunggu mereka.
Kastil Es & Kereta Luncur yang Berdansa karya Prisca Primasari merupakan sebuah novel yang mengharukan dan menyentuh perasaan. Novel terbitan GagasMedia ini tidak hanya menyuguhkan kisah cinta antara dua insan. Tetapi juga tentang persahabatan, kematian, perjuangan, dan kebangkitan para tokohnya dari masa lalu yang menyakitkan. Seperti novel-novel sebelumnya, di novelnya ini Prisca juga menampilkan setting yang berbeda dari novel sejenis lainnya. Suasana Kota Paris lagi-lagi menjadi pilihan penulis Éclair ini. Romantisme Paris yang sudah mendunia jelas menambah nilai tersendiri bagi kisah ini.
