“Sebenarnya, aku nggak punya background nulis komedi. Padahal, dari awal pas kasih ide ke Gagas tentang nulis lomba makan, aku sudah tahu pasti bakal diminta untuk nulis komedi,” kata Mariska Tracy, penulis Happy Tummy.
“Sebenarnya, aku nggak punya background nulis komedi. Padahal, dari awal pas kasih ide ke Gagas tentang nulis lomba makan, aku sudah tahu pasti bakal diminta untuk nulis komedi,” kata Mariska Tracy, penulis Happy Tummy.
“Happy Tummy bercerita tentang impian seorang anak perempuan yang ingin jadi atlet lomba makan,” kata Mariska saat diwawancara GagasMedia via e-mail. “Meski sempat melupakan impiannya itu, saat si tokoh bekerja, ia justru mendapat kesempatan untuk mewujudkannya,” tambah Mariska.
Bisa dibilang, pembuatan buku Happy Tummy ini cukup memakan waktu. Lebih dari 1,5 tahun lamanya, Mariska harus membagi waktu antara bekerja dan menyelesaikan naskah.
Selain itu, Mariska mengaku, terkadang ia melihat tulisannya aneh, garing, bahkan tidak lucu. Ia bingung memulai dari mana. Akhirnya, ia mencari referensi dengan banyak membaca buku komedi, seperti karya Raditya Dika, Alexander Tian, Arief Muhammad, dan Ferdiriva Hamzah.
“Nggah hanya itu, aku juga pantengin akun Twitter yang lucu, nonton film komedi, baca-baca blog yang komedi, dan banyak bercanda sama teman sambil memperhatikan tingkahnya yang aneh dan absurd. Itu membantu banget!” kata cewek kelahiran Jakarta, 25 Mei 1986 ini.
Kendala lain yang sempat dirasakan Mariska adalah stuck atau buntu ide dalam menulis. Hal itu ia rasakan pada Juni 2014 lalu. Gara-gara hal itu, ia jadi mengalihkan pikirannya untuk membuat sesuatu yang beda, yakni menjalankan website pribadinya: mariskatracy.com.
“Awalnya bingung mau nulis apaan di sana, tapi malah ngalir gitu aja nulis komedinya. Dari sana, aku malah tambah suka nulis komedi. Itu semua gara-gara nulis Happy Tummy ini, jadi terbawa saat nulis blog dan banyak belajar soal melucu. Jadi, pas lanjut nulis Happy Tummy, ngelucu jadi lebih mudah,” kata Mariska.
Namanya juga buku komedi, sepertinya kurang lengkap jika di balik pembuatannya tidak ada kisah seru yang bisa diceritakan. Seperti halnya yang terjadi pada Mariska, ia pun mengalami kejadian lucu saat menulis buku tersebut.
“Awalnya, sih, jomblo. Cocok banget buat image aku sebagai cewek yang makannya banyak, udah gitu cowok pada takut. Tapi, ceritanya aku tetep pede dan cuek. Bodoh amat nggak punya pacar, yang penting hepi,” katanya menjelaskan.
Lebih lanjut Mariska bercerita, di pertengahan tahun lalu justru ia malah dekat sama cowok dan ujung-ujungnya, jadian sama cowok itu.
“Namanya Kak Ronny Gunawan,” kata cewek yang menempuh pendidikan di bidang Manajemen Pemasaran ini. “Otomatis cerita jadi berubah. Si juara makan yang cuek dan dia pikir nggak ada cowok yang mau sama dia, akhirnya bisa punya pacar,” tambahnya.
GagasAddict, seru juga ya, cerita Mariska tentang di balik pembuatan Happy Tummy. Nah, biar nggak penasaran dengan kisahnya, nggak ada salahnya, nih, kalau sekarang kita “nikmati” cerita Mariska di buku Happy Tummy. Semoga saja, dengan membaca buku tersebut kita semua makin terhibur dan terinspirasi oleh ceritanya sesuai harapan Mariska terhadap bukunya itu.