Aku harus jujur, ada perasaan berbeda di hatiku ketika bertemu dengannya. Tidak, aku tidak mengatakan bahwa aku sudah tidak mencintainya. Tidak begitu. Firasatku mengatakan sesuatu yang tidak beres sedang terjadi. Aku tidak tahu apa yang tidak beres itu. Firasatku juga tidak tahu.
Matanya pun jarang menatapku. Kalaupun menatapku,sekilas-sekilas saja. Seakan ada yang dia sembunyikan. Kukira dia akan mengatakan apa yang terjadi. Ternyata tidak. Hingga berpisah, dia tak mengatakan apa pun. Aku juga begitu.
Di rumah, kuterima chat-nya. Aku kembali ke mantanku. Aku tahu apa arti kembali dan apa makna mantan. Itu sinyal bahaya bagiku, tapi aku tidak bisa berbuat apa-apa. Sebenarnya aku tak mau kehilangan. Membahasnya saja enggan, apalagi benar-benar kehilangan. Namun, dia berhak menentukan pilihan, termasuk kembali ke pelukan mantan.
Dia sudah jujur. Aku yang belum tulus.