“Jaga dirimu untukku,” ucapnya lirih dengan mata sangat sendu.
Aku mengangguk sebagai jawaban karena sudah tidak lagi mampu bersuara.
Tuhan, kalau memang dia jodoh yang Kau beri untukku, maka jagalah dia. Jaga hatinya untukku.
Devan dan Aeris tak menyangka bahwa perpisahan adalah jawaban atas segala gundah. Masing-masing menerka kembali hati dan menata mimpi yang selama ini ingin diraih. Antara cita dan cinta, keduanya mesti memilih.
Bila cita itu seperti cinta yang harus diperjuangkan, apakah Aeris mampu menghadapi segala rintangan?
Bila rasa itu masih ada, apakah Devan mampu berjuang dan memberi waktu untuk cinta mereka?
Tak ada yang tahu kapan segala pertanyaan itu mendapat jawaban. Namun, Devan dan Airis percaya bahwa hati mampu menuntun cinta mereka.
Reviews
There are no reviews yet.