Aku mengulurkan tangan ke atas, menggapai udara. Berusaha meraih bintang di angkasa. Pikiranku seperti bintang-bintang itu. Tersebar secara bebas dan acak.
“Cantik, ya, cahayanya?” Thomas berkata dengan tenang dan pelan. “Ini adalah salah satu tempat terbaik di dunia untuk melihat jutaan bintang dengan mata telanjang,” lanjutnya.
Aymeric menarik napas panjang. “Ribuan kilometer dari sini, teman-teman kita mungkin sedang makan malam di restoran atau menikmati sejuta kemewahan dan kenyamanan.” Ia lalu tersenyum. “Tapi, aku lebih memilih kebebasan ini.”
Aku mengangguk setuju.
***
Alam menawarkan kebebasan penuh untuk bertualang tanpa akhir. Mengarungi hutan, gunung, dan laut yang seakan tak bertepi.
Dengan penuh rasa penasaran, empat petualang memulai perjalanan road trip untuk menjelajah dunia yang belum mereka jejaki. Dengan penuh kebebasan—Anida dari Indonesia, Thomas dan Aymeric dari Prancis, serta Judith dari Jerman—mereka mengarungi alam Australia. Menjelajahi hutan eukaliptus, melintasi gurun, meniti patahan Antartika, hingga bertemu kanguru dan koala. Namun, kebebasan tiap individu mulai bersilangan ketika mereka memilih langit dan perjalanan yang berbeda.
Perjalanan telah mengajarkan mereka banyak hal, tentang bertahan hidup, pertemanan, juga kebebasan yang bersyarat.