Apa jadinya jika Gris, pria pengkhayal dan pelupa itu, hidup tanpa Tulip yang penyabar dan teratur? Dahulu, hal itu tak pernah terlintas di benaknya. Mereka saling menyayangi dan seakan telah ditakdirkan untuk saling melengkapi.
Namun, hidup selalu menyembunyikan sesuatu. Menjelang hari bahagia mereka, ketakutan diam-diam menyusup di sudut hati Gris. Kecerobohannya mungkin akan membuat Tulip pergi dari hidupnya.
Gris tak pernah membayangkan itu terjadi karena selama ini keinginannya tak banyak: hanya ingin membahagiakan Tulip dan tetap bersamanya. Namun, hidup selalu punya teka-teki. Apa jadinya cinta tanpa kebersamaan?
Bagaimana jika itu yang terbaik yang ditawarkan hidup kepadamu?
Keresahan menggelayuti hati Gris. Adakah kesempatan untuk mengubah akhir cerita menjadi seperti yang seharusnya?