Ruang Untukmu Singgah dan Bercerita: Buku Self-Healing Tentang Pulang ke Diri Sendiri

Kadang, Hidup Memang Absurd

Pernah nggak kamu merasa hidup ini aneh?
Kita bisa tertawa di grup chat, tapi setelah itu hanya diam menatap langit-langit kamar. Kita bisa unggah foto penuh senyum di Instagram, padahal baru saja menangis di kamar mandi. Kita bisa bilang “aku baik-baik aja,” padahal hati sedang retak perlahan.

Kenyataannya, banyak dari kita memakai topeng agar terlihat kuat, padahal di dalam diri, ada banyak hal yang belum selesai.
Kadang yang kita butuhkan bukan nasihat, bukan solusi cepat — tapi ruang untuk diam, merasakan, dan didengarkan tanpa dihakimi.

Buku Tentang Rasa, Bukan Teori

Buku Ruang Untukmu Singgah dan Bercerita hadir dari ruang hening itu.
Ditulis oleh @ruangmu_bercerita dan diterbitkan oleh GagasMedia, buku ini bukan kumpulan teori tentang cara menjadi bahagia.
Tidak ada rumus, tidak ada langkah-langkah praktis — hanya kejujuran dan keberanian untuk merasakan.

Setiap halamannya seperti pelukan lembut yang berkata, “nggak apa-apa kalau kamu belum sembuh.”
Penulis mengajak pembaca mengolah rasa: trauma yang belum selesai, rasa takut yang sering datang tiba-tiba, dan keinginan untuk kembali menjadi diri sendiri tanpa topeng.

Proses Pulang ke Diri Sendiri

Buku ini bukan tentang melupakan masa lalu, melainkan tentang berdamai dengannya.
Tentang memahami bahwa menjadi manusia artinya boleh lemah, boleh terluka, dan boleh berhenti sejenak.
Bahwa tidak apa-apa jika langkahmu pelan, asal kamu tetap berjalan.

Setiap bab di dalamnya terasa seperti ruang singgah — tempat kamu bisa menaruh beban, menata ulang rasa, dan mulai menerima bahwa hidup memang tidak punya panduan pasti.
Namun dari ketidakpastian itulah kita belajar makna pulang:
pulang ke diri sendiri, ke hati yang siap mencintai dan dicintai lagi.

Teman di Saat Kamu Butuh Ruang

Dengan ukuran 13 x 19 cm dan tebal 180 halaman, buku ini ringan dibawa ke mana pun, tapi berat oleh makna.
Dibanderol dengan harga Rp77.000, Ruang Untukmu Singgah dan Bercerita terasa seperti teman yang selalu hadir — bukan untuk menghakimi, tapi menemani kamu melewati hari-hari yang berat dengan tenang.

Kalau akhir-akhir ini kamu sering merasa kosong, lelah, atau kehilangan arah, mungkin bukan solusi yang kamu butuhkan, tapi ruang untuk istirahat sejenak.
Dan mungkin, buku ini adalah ruang itu.