Cita-cita Unik Seorang Bocah

Cita-cita Unik Seorang Bocah

Gantungkan cita-citamu setinggi langit. Yap, kamu berhak menjadi apapun yang kamu mau. Jadi presiden, dokter, atau insinyur, itu sih memang biasa. Tapi, kalau jadi penghulu? Hmmm, masih ada nggak yah anak yang bercita-cita jadi penghulu?

Dari kecil, Agus suka sekali menyaksikan pesta perkawinan. Ia suka melihat pasangan pengantin dengan baju yang bagus, hias-hiasan indah, dan makanan yang enak. Tidak hanya itu, Agus juga penasaran dengan orang yang memimpin upacara perkawinan. Ya, orang itu adalah Pak Dadang, penghulu yang bertugas menikahkan calon pengantin.

Di mata Agus, Pak Dadang adalah orang yang berwibawa, sangat disegani, dan seseorang yang diperlakukan sangat istimewa oleh masyarakat. Sejak saat itulah Agus mantap memilih profesi penghulu sebagai cita-citanya.

Tahun demi tahun pun berlalu, Agus kecil sekarang sudah menjadi Agus dewasa yang telah sukses menyelesaikan pendidikannya di pesantren. Surat pengangkatan sebagai penghulu pun sudah digenggamnya. Kini, Agus telah berada di depan Kantor Urusan Agama (KUA) Marga Suka.

Sayangnya, kesan pertama yang Agus dapatkan sangat berbeda dengan bayangannya selama ini. Dua oknum KUA bernama Deon dan Mamud yang mencoreng nama baik dan profesi mulia seorang penghulu. Mereka tidak mengindahkan lagi nilai sakral sebuah proses pernikahan. Hanya uang, uang, dan uang yang ada di pikiran mereka.

Untung bagi Agus karena ternyata ia salah mendatangi KUA. Seharusnya, ia menuju KUA Marga Senang. Tapi, Agus harus ekstrakeras untuk mengembalikan fungsi KUA tersebut karena tempat yang ia lihat sudah sangat tidak layak untuk dikatakan KUA.

Bersama Iin—teman kecilnya, dan Beben—tukang ojek, Agus pun mulai membereskan kantor KUA itu. Perlahan tapi pasti Agus sukses mengembalikan nama baik KUA Marga Senang. Satu per satu calon pengantin mulai mendatangi KUA tersebut. Mereka juga mengikuti kelas persiapan perkawinan di kantor itu.

Sayangnya, saingan Agus, yaitu Deon dan Mamud merasa tidak senang. Mereka rela melakukan apapun untuk menjatuhkan KUA Agus. Puncaknya adalah saat seorang artis bernama Amanda Alissa datang ke KUA itu.

Tapi, di saat Agus ingin membantu mengurusi pernikahan Amanda Alissa, Agus justru tidak lagi percaya dengan nilai sakral sebuah pernikahan. Hmmm, kira-kira apa yang terjadi dengan Agus ya? Apakah mungkin, seseorang yang belum pernah menikah dan bahkan belum pernah jatuh cinta bisa menjadi seorang penghulu?

Baca deh novel adaptasi terbaru GagasMedia yang berjudul Kawin Laris karya Cassandra & Ela. Novel ini nggak hanya memberitahukan kita bahwa masih ada aja orang-orang yang mengenyampingkan nilai sakral pernikahan hanya karena uang. Lebih dari itu, novel ini bercerita tentang anak kecil yang sukses mewujudkan cita-citanya sebagai penghulu yang mampu mengubah situasi tidak menyenangkan itu dengan segala keyakinan yang ia miliki.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

RACUN SANGGA