Bagi para penyuka olahraga laut, nama Gemala Hanafiah pasti sudah tidak asing lagi di telinga. Peselancar wanita profesional asal Indonesia ini dikenal mempunyai segudang prestasi. Ia juga sempat memiliki acara televisi yang membahas tentang dunia selancar. Karena kecintaannya terhadap selancar dan laut Indonesia, Gemala pun menuliskan pengalamannya dalam sebuah buku yang berjudul Ocean Melody. GagasMedia berkesempatan untuk mewawancarai Gemala di sela penandatanganan bukunya.
Bagi para penyuka olahraga laut, nama Gemala Hanafiah pasti sudah tidak asing lagi di telinga. Peselancar wanita profesional asal Indonesia ini dikenal mempunyai segudang prestasi. Ia juga sempat memiliki acara televisi yang membahas tentang dunia selancar. Karena kecintaannya terhadap selancar dan laut Indonesia, Gemala pun menuliskan pengalamannya dalam sebuah buku yang berjudul Ocean Melody. GagasMedia berkesempatan untuk mewawancarai Gemala di sela penandatanganan bukunya.
Perempuan berdarah Makassar, Tiongkok, dan Aceh ini mengaku sebenarnya tidak sengaja menyukai olahraga selancar. Ia bercerita bahwa pada tahun 2000, saat itu kuliahnya sedang libur semester. Untuk mengisi liburan, ia dan teman-temannya mencari kegiatan yang menarik untuk mereka kerjakan. Salah satu temannya melontarkan usul yang jauh dari bayangan, yaitu belajar selancar. Walaupun ragu, Gemala pun mengikuti usul temannya.
“Tadinya kita cuma mau cari kegiatan yang aneh aja. Mau hunting foto, sudah sering… Kalau rafting, satu hari juga kelar. Terus kita memang mau ke pantai kan, jadi ya akhirnya cari tahu. Nah, di Pangandaran katanya ada yang bisa ajarin surfing. Jadi ya sudah terjadi begitu aja hehe…”, kenang perempuan yang biasa dipanggil Al ini.
Setelah belajar selancar pertama kali di Batu Karas, Pangandaran, Gemala tidak langsung menyukai dunia selancar. Ia justru mulai mencintai pantai dan laut Indonesia. Saat itu di Batu Karas, Gemala menyukai suasananya yang tenang dan belum ramai seperti ini. Orang-orangnya juga ramah dan baik terhadap turis atau pendatang. Ia juga menambahkan, “yang enak, di situ bisa ngutang makannya hehehe…”
Menurut Gemala, laut Indonesia sangat cantik. Apabila dibandingkan dengan laut di negara lain, laut Indonesia selalu yang menjadi juara. Ia pernah berselancar di beberapa negara tetangga, tapi tidak ada yang seindah pantai dan laut di negaranya. Saking kagumnya, Gemala sampai mengungkapkan, “Laut Indonesia itu memang keterlaluan banget cantiknya!”
Namun di balik keindahannya, pantai dan laut Indonesia memiliki kekurangan, yaitu dari segi kebersihannya. Gemala berpendapat, bahwa pantai dan laut di negara lain memang tidak seindah yang Indonesia punya, tetapi mereka sangat menjaga kebersihan lautnya. Berbeda dengan Indonesia yang memiliki laut cantik, tapi tidak dijaga kebersihannya.
Tidak hanya kebersihan, segi promosi juga harus lebih diperhatikan lagi. Waktu itu Gemala pernah berselancar di Sungai Kampar, Riau, yang terkenal dengan ombak Bono-nya. Wisata selancar di Sungai Kampar sangat menarik untuk para peselancar, karena ombaknya bisa sampai ketinggian 6 meter. Hal ini sangat disayangkan jika tidak dirawat dan juga dipromosikan dengan baik. Setelah menyarankan kepada kepala desa setempat, akhirnya kini Sungai Kampar bisa menjadi salah satu alternatif wisata selancar di Indonesia.
Berbicara tentang buku Ocean Melody, Gemala bercerita bahwa awalnya ia menulis artikel di majalah Surftime. Saat itu majalah Surftime sering membahas tentang pantai dan laut Bali. Gemala yang sering berselancar di daerah Jawa Barat pun memiliki pendapat sendiri. Ia mengirimkan artikelnya ke majalah Surftime tentang laut Jawa Barat yang tak kalah cantik dibanding laut Bali. Artikelnya ternyata dimuat oleh majalah itu. Mulai sejak itu, Gemala sering menulis tentang laut dan kegiatan selancar di blog pribadinya.
Dari blog itu, GagasMedia mengontak Gemala untuk menulis buku tentang laut Indonesia dan pengalaman selancarnya. Setelah proses penulisan selama setahun, akhirnya buku Ocean Melody siap untuk dinikmati. Ia berujar, “Buku ini bercerita tentang pengalaman selancar dari sudut pandang peselancar wanita. Jadi kan kalau cowok yang berselancar, pasti fokusnya hanya ke selancarnya saja. Nah, beda dong kalau wanita. Selain selancar, kita juga bisa cerita tentang suasana pantai, orang-orangnya, makanannya, atau ketika ada cowok ganteng dan kita berusaha berselancar dekat dia. Hehehe…”
Dengan adanya buku ini, Gemala berharap agar laut Indonesia dijaga oleh semua orang, karena laut Indonesia sangat cantik. Indonesia memiliki laut dari barat ke timur dan semuanya memiliki keunikan masing-masing. Ada laut yang bagus untuk selancar santai, selancar ekstrem, menyelam, snorkeling, dan lainnya. Semua itu harus dijaga baik dari segi pantai, kebersihan laut, sampai ke terumbu karangnya. Ia juga berharap agar laut-laut Indonesia terkenal di dunia. Jadi turis tidak hanya mengenal Bali saja.
Pengalaman seru ‘bermain’ di laut dari sudut pandang perempuan, dapat kamu temukan dalam buku Ocean Melody karya Gemala Hanafiah. Nikmati berbagai cerita menarik di atas ombak lautan Indonesia.