Kasno tak mengira di tanah perantauan nyawanya terancam karena pertempuran ilmu hitam. Teror demi teror harus ia hadapi. Kamiyak, arwah penasaran, mengintainya setiap saat. Bahkan saat ia tertidur, arwah menyerupai bayangan pekat dengan rambut putih menjuntai ke tanah itu terus memburu nyawanya. Belum lagi ia harus menuntaskan kutukan desa tetangga yang menimpa seorang anak kecil.
Didampingi oleh tetua desa, Kasno merasa percaya diri bahwa ia akan mampu menuntaskan teror. Namun, ia sama sekali tak menyadari bahwa kutukan tersebut lebih gelap daripada yang ia bayangkan. Ia terlibat dengan parang maya, santet yang dihunjamkan ke sukma seseorang untuk menuntut balas dendam kesumat pengirimnya.
Mencari pelaku santet yang mengancam satu desa tidaklah mudah. Mereka dihadapkan pada teka-teki tak berujung. Semua orang yang dicurigai telah tewas dengan cara yang mengenaskan. Tidak ada pilihan lain, mereka harus mengadakan ritual meminta bantuan arwah leluhur untuk mencabut santet mematikan tersebut. Akankah perang santet di tanah keramat bisa berakhir atau selamanya desa itu diselimuti kutukan?