Dua Sisi Cinta
Cinta, lima huruf yang mampu menggetarkan rasa dalam hati. Mengalirkan perasaan ‘aneh’ dan merambatkan rindu di kala sang pujaan hati berada jauh dari jangkauan. Itulah rasa yang aku alami saat kau berada di dekatku.
Entah apa yang ada di dalam diri Kaila, sehingga mampu membuat Bintang merasakan getaran aneh dalam dirinya. Seolah ada sesuatu yang menyergap Bintang saat ia menatap cewek berponi pagar itu.
Seiring berjalannya waktu, ternyata rasa sayanglah yang bernaung di sana. Di hati Bintang dan Kaila. Bukan sebagai sahabat, tetapi sebagai sepasang kekasih.
Cinta dan sayang yang tidak pada tempatnya ini awalnya baik-baik saja. Sayang, kenyataan berbicara lain. Mereka harus rela berkorban, termasuk menerima kenyataan bahwa salah satu dari mereka harus pergi meninggalkan dunia untuk selama-lamanya.
Di waktu yang berbeda. Noval dengan segala perhatiannya, ternyata mampu menarik hati sang Bintang. Mengisinya dengan penuh kasih dan sayang. Membuat Bintang merasa nyaman dan senang berada di dekatnya.
Rasa sayang di antara mereka seolah tak terbendung, hingga batas-batas yang seharusnya tidak mereka lalui, tanpa terasa mereka lakukan. Menarik mereka semakin jauh menuju jurang kecurigaan dan pengekangan yang menyakitkan.
Bintang berada di dua sisi cinta yang berseberangan. Dua cinta yang membuatnya nyaman, senang, bahagia, tetapi juga menderita karenanya. Dua cinta yang membuatnya harus rela berkorban banyak hal.
Kisah Bintang dalam novel Hujan dan Teduh begitu menyentuh hati. Kisah sederhana tentang cinta yang mampu membuat pembaca merasa lebur di dalamnya. Wulan Dewatra mengukirnya dengan cara yang ringan, tidak rumit untuk dimengerti, dan apa adanya. Menyadarkan kita tentang kekuatan cinta itu sendiri.
Hujan dan Teduh merupakan novel pertama Wulan yang diterbitkan. Wulan menjadi Pemenang Pertama Lomba 100% Roman Asli Indonesia yang diselenggarakan GagasMedia beberapa waktu lalu. Melalui karyanya ini, Wulan mengajakmu untuk meresapi arti cinta sederhana, meski jalan yang harus dilalui tidaklah seiring dengan kenyataan seharusnya terjadi.