Kāla Kālī: Hanya Waktu yang Tak Pernah Terlambat
Gegas dan waktu tak pernah bisa berbagi ruang, apalagi, berbagi cerita. Maka, saling mencarilah mereka, berusaha menggenapi satu sama lain, hingga satu titik, kāla menjadi mula dan kālī mengakhiri cerita.
Keni dan Akshara, dua anak manusia dengan kisah yang berbeda namun memiliki permasalahan yang sama: waktu!
Keni
Menuju Desa Sawarna, kaki Keni melangkah. Di sanalah ia ingin merayakan sendiri hari ulang tahunnya. Mencoba menyusun kembali potongan kenangan yang tercecer. Kenangan tentang masa kecilnya yang berbeda dengan anak-anak lain. Kenangan yang membuatnya berharap dan berandai-andai.
Sayang, waktu tak bisa berputar kembali. Meski ingin rasanya Keni membalikkan langkah, semua itu tak akan pernah terjadi. Ia hanya bisa meresapi kenangan dan menghadapi masa kini dengan kenangan itu.
Akshara
Merayakan ulang tahunnya kali ini, Akshara harus merasakan patah hati. Entah apa yang harus ia perbuat, karena setiap kali berulang tahun pun ia semakin mendekati tempat asalnya, ketiadaan.
Hanya ucapan sang ibu yang telah tiada yang selalu bersarang diingatan Akshara. Semakin ia dewasa, semakin ia mengerti filosofi cinta yang ibunya pernah ungkapkan. Kini, Akshara hanya bisa merindukan sang ibu, berharap beliau ada di sisinya saat ia berulang tahun dan merasakan patah hati.
***
Kāla Kālī: Hanya Waktu yang Tak Pernah Terlambat adalah Gagas Duet, novella dari dua penulis kenamaan GagasMedia, Valiant Budi dan Windy Ariestanty. Melalui kisah Ramalan dari Desa Emas dan Bukan Cerita Cinta, Valiant dan Windy mempersembahkan sebuah cerita yang bermain-main sekaligus memberi ruang pada waktu.