Merasa Kecewa dan Gagal? Coba Berdamai dengan Diri Sendiri

jika kita tak pernah baik-baik saja

Pernah merasa kecewa dengan keadaan? Atau merasa diri tidak baik-baik saja? Itu wajar, kok. Namun, bagaimana caranya kamu menyikapi kekecewaan dan berdamai dengan diri yang tidak baik-baik saja itu yang bikin beda! Hal inilah yang Alvi Syahrin coba paparkan melalui buku Jika Kita Tak Pernah Baik-baik Saja.

Setelah sukses dengan buku Jika Kita Tak Pernah Jatuh Cinta dan Jika Kita Tak Pernah Jadi Apa-apa, buku ketiga ini pun tak kalah sukses merebut perhatian para pembaca. Bahkan, tidak jarang ada pembaca yang merasa “tertampar” setelah membaca isi buku tersebut. Nggak percaya? Berikut ini, kami rangkumkan review dari para Booktuber, ya.

Review pertama datang dari pemilik akun Youtube Ivandhana. Mengawali videonya, Ivandhana memaparkan secara umum tentang buku ini.

“Saya akan membahas tentang buku yang fenomenal karena banyak anak muda yang menggemari buku tersebut. Buku ini ditulis oleh Alvi Syahrin yang berisi tentang bagaimana kita menerima kondisi negatif atau hambatan dan permasalahan yang ada di dalam diri kita,” kata Booktuber yang memiliki 1.17K subscriber ini.

Menurutnya, dalam buku ini terdapat banyak cerita singkat dan kalimat penyemangat yang akan mengajak setiap pembacanya mengenal arti kecewa dan makna kebahagiaan, sehingga dapat mencintai diri sendiri dan menyikapi berbagai permasalahan dengan lebih bijaksana.

Lantas bagaimana kesimpulannya?

“Kalau kita tidak sedang baik-baik saja, ya tidak apa-apa. Kenyataannya, hidup ini memang tempat kita ditempa untuk menjadi lebih baik di tengah kondisi yang tidak baik-baik saja. Jalani saja prosesnya,” ungkap Ivandhana menutup review-nya.

Review kedua datang dari pemilik akun Youtube Membaca Sampai Titik. Mengawali reviewnya, perempuan berhijab ini memberikan opininya tentang tampilan fisik buku Jika Kita Tak Pernah Baik-baik Saja.

Menurutnya, secara fisik buku tersebut menarik. Terlihat dari kertasnya yang berwarna, ada ikon awan baik di depan maupun di bagian dalam buku, serta tata letaknya yang diatur sedemikian rupa. Tidak hanya itu, buku tersebut tidak semua halamannya berisi tulisan, sehingga membuat siapa pun yang membacanya tidak merasa berat tetapi isinya sangat mengena.

“Pertama baca buku ini heboh sendiri, karena seperti ngomong sama peramal. Merasa pas banget dengan apa yang dialami,” ucap Membaca Sampai Titik. Lebih lanjut ia mengatakan, “Poin plus lainnya, penulis juga menyisipkan hadis atau dari Al Quran sebagai dasar penguat solusi yang ia berikan.”

Di akhir review, Membaca Sampai Titik mengungkapkan bahwa bagian yang paling mengena dari buku ini berada pada bab terakhir.

“Aku merasa, bagian buruk yang aku rasakan mendadak hilang setelah membaca bab terakhir buku ini. Emang se-ngefek itu bahasa penulisnya,” katanya.

Setelah Membaca Sampai Titik, ada Silvina Kara yang turut meramaikan review buku Alvi ini. Berbeda dari kedua Booktuber lainnya, Silvina justru merekam proses unboxing buku tersebut. Saat itu, kebetulan Silvina mengikuti pre-order yang dilakukan sendiri oleh Alvi Syahrin. Dengan wajah yang senang dan penuh semangat, ia pun membuka box kiriman dari Alvi. Bagi Silvina, buku ini sangat istimewa karena ada tanda tangan penulisnya.

Agar kita bisa berlatih berdamai dengan diri sendiri, kutipan dari Alvi Syahrin ini perlu kembali diingat, “Kawanan Bintang mengajarkanku, kita butuh kegelapan untuk bersinar. Bulan yang kesepian mengajarkanku, kita tetap bisa indah meski sendiri.”

 

Buku Jika Kita Tak Pernah Baik-baik Saja karya Alvi Syahrin sudah bisa kamu dapatkan di toko buku kesayanganmu. Atau unduh ebook-nya melalui PlayStore.

 

Sumber:

(https://www.youtube.com/watch?v=xNjYAqYejj0)

(https://www.youtube.com/watch?v=shSH5qqeFa0)

(https://www.youtube.com/watch?v=Ld7XdJccv4A)