Menulis komedi memang gampang-gampang susah. Kalau terlalu maksa, yang ada tulisan kita menjadi garing dan nggak lucu. Nah, Nadia Waw, penulis buku Galau Pasti Berlalu, akan berbagi pengalamannya menulis buku terbarunya. Menurutnya, ada 5 hal yang ia fokuskan saat menulis Galau Pasti Berlalu. Apa kamu tertarik menulis komedi cinta juga? Check this out!
Menulis komedi memang gampang-gampang susah. Kalau terlalu maksa, yang ada tulisan kita menjadi garing dan nggak lucu. Nah, Nadia Waw, penulis buku Galau Pasti Berlalu, akan berbagi pengalamannya menulis buku terbarunya. Menurutnya, ada 5 hal yang ia fokuskan saat menulis Galau Pasti Berlalu. Apa kamu tertarik menulis komedi cinta juga? Check this out!
Flashback
Karena ini cerita nonfiksi, jadi lo harus ingat dulu deretan mantan-mantan lo, dari mulai yang kisahnya biasa saja, sampai yang galaunya bikin pengin garuk-garuk tanah sambil keramas di bawah naungan shower yang bertengger di kamar mandi. Tapi harus hati-hati, niatnya cuma buat nyari materi tulisan, ya. Jangan malah jadi gagal move on karena ingat mantan-mantan lagi.
Selektif
Walaupun sebenernya emang banyak banget yang keluar masuk dalam hidup lo, mau itu cowok yang spesial atau teman-teman lo, jangan semuanya masuk ke dalam cerita. Karena kalau kebanyakan tokoh, yang ada cerita lo nggak akan jadi cerita drama komedi. Mungkin lo akan nulis buku Harry Potter nge-gantiin JK. Rowling?! Pokoknya pilih yang dramanya paling hebring, deh!
Lapang Dada
Nah, lo harus bisa lapang dada alias ikhlas. Bukan mengikhlaskan mantan, tapi mengikhlaskan diri lo sendiri. Karena setelah ingat mantan-mantan mana saja yang ceritanya wajib untuk diangkat, lo harus ikhlas kalau lo harus menjelek-jelekan diri lo sendiri di dalam cerita itu. Kalau di stand up comedy, teknik ini namanya SELF EFFACING. Dan orang biasanya akan lebih terhibur dengan ‘penderitaan orang’ yang dibawain dengan cara yang santai dan lucu. Kalau bisa cari hal yang paling memalukan, entah tentang diri lo sendiri atau waktu lo masih ngejalanin hubungan sama mantan lo.
Me-mellow-kan Diri
Walaupun ini cerita komedi, tetap ceritanya diambil dari kisah nyata. Jadi, biar ada dramanya, lo fokus nulis sambil dengerin lagu mellow, contohnya lagu… apa, ya? Okay, Betharia Sonata – Hati Yang Luka. Atau yang lebih pedih lagi… Rita Sugiarto – TERSISIH! Kalau lo sakti, lo nggak akan duduk di samping jendela sambil menatap nanar ke langit ala-ala model video klip tahun 70-an atau bahkan joget diiringi lagu Rita Sugiarto.
Ngopi Dulu Lah
Setelah otak lo capek abis nulis 1 bab apalagi tentang mantan, santai dulu lah. Berhubung gue suka ngopi, jadi gue pilih minum kopi hitam sendirian di coffee shop favorit. Atau bahkan nulisnya di coffee shop biar bisa sambil ngopi. Tapi saatnya lo mau mengistirahatkan otak lo, coba tinggalin dulu tulisan lo, mungkin dengan buka Youtube atau sekadar dengar lagu sambil minum kopi. Yaa.. kalau bisa sih lo juga minum kopi hitam tanpa gula kayak gue. Biar lo semua bisa belajar, kalau cinta itu nggak selamanya manis! Asedaaaaap… cikidaw awe aweee!