“Di sana ada gedung-gedung pencakar langit, ada perumahan yang bagus dengan penghuni yang tertib, orang-orang kaya. Mobil-mobil mereka juga keluaran terbaru, ada di Wentira.”
“Wentira? Namanya bagus, saya tidak tahu kalau di sini ada kota metropolitan.”
“Wentira berbeda, kota itu … kota gaib.”
***
Rio tak menyangka tugas liputan yang ia kira akan baik untuk kariernya sebagai jurnalis kantor berita malah membawanya pada petaka. Di tanah yang baru saja dilanda bencana, ia diadang kemalangan sesungguhnya. Kota gaib tak kasatmata itu memanggil Rio tanpa pernah ia ketuk gerbangnya. Dalam dunia antara, Rio mencoba mengirimkan sinyal keberadaannya kepada Nay, perempuan pemilik hatinya.
Akan tetapi, rasanya cinta tak cukup membawanya kembali kepada Nay. Wentira terlalu kuat menahannya, sebagai penggati jiwa-jiwa yang hilang. Rio seperti diperebutkan dua dunia. Sementara Nay tak kunjung menyerah untuk menemukan tambatan hatinya.
Di dalam hutan, Wentira hanya bisa dilihat oleh mereka yang terpilih. Konon, mereka yang terpanggil ke sana tak akan menemukan jalan pulang. Lalu, bagaimana dengan Rio? Akankan ia kembali pada cintanya di dunia nyata?