Teror Pocong di Desa Sukaraja
Siapa pun tentu tidak ingin diteror. Apalagi jika teror ini datang dari mahluk halus seperti pocong. Pastinya, menyeramkan dong?!
Teror pocong inilah yang melanda Desa Sukaraja. Apa pasal? Hal itu terjadi karena ada upacara sumpah pocong yang dilakukan oleh Sugandi, Kepala Desa Sukaraja.
Sugandi nekat melakukan sumpah pocong demi menyangsikan tuduhan istrinya—Nani—yang menganggap bahwa dirinya telah berselingkuh dengan Neneng Shakeera, salah satu penyanyi dangdut yang mengisi acara pesta panen Desa Sukaraja.
Sumpah pocong ini fatal sekali akibatnya jika terbukti orang yang melakukan sumpah tersebut benar-benar berbohong. Selain bisa diikuti pocong seumur hidupnya, orang tersebut bisa saja langsung meninggal.
Selepas acara menegangkan itu, nyatanya ada dua pocong yang mengikuti Sugandi. Kemana pun dan di mana pun Sugandi berada, pocong itu dengan setia mengikutinya tanpa diketahui Sugandi.
Namun, perlahan tapi pasti, Sugandi mulai merasakan ketidakwajaran. Ia selalu merasa ada yang mengikuti. Begitupun dengan Nani dan Tatang—hansip Desa Sukaraja. Mereka bertiga bahkan sudah pernah bertatapan secara langsung dengan pocong-pocong itu.
Teror pocong jelas sangat mengganggu. Untungnya, Sugandi mempunyai penasihat spiritual bernama Ki Bolon yang katanya mampu mengusir pocong-pocong ini.
Jutaan rupiah sudah diberikan oleh Sugandi kepada Ki Bolon untuk mengusir pocong-pocong itu. Sayangnya, para pocong tersebut masih saja mengganggu dan anehnya, Ki Bolon juga menghilang dari rumahnya. Bahkan, pocong-pocong itu sudah berani menampakkan dirinya di depan warga lain.
Apa sih yang sebenarnya terjadi di Desa Sukaraja ini? Kemanakah Ki Bolon menghilang? Apa benar, teror pocong ini disebabkan oleh ketidakjujuran Sugandi terhadap Nani?
Temukan jawabannya dalam novel adaptasi Sumpah “ini” Pocong karya Purna Budi Sapta Aji yang diterbitkan oleh GagasMedia. Jangan terkecoh dengan judulnya. Meski cukup menegangkan, novel ini juga kocak dan seru untuk dibaca. Penasaran? Buruan baca deh!