Saat Cinta Berada di Atas Segalanya
Dalamnya lautan bisa diukur, tetapi dalamnya hati siapa yang tahu. Ya, apa yang terasa di dalam hati, tidak ada seorang pun yang mampu membacanya. Apa yang kita rasakan terhadap siapa atau apa pun, hanya kita yang tahu.
Hal inilah yang dialami oleh Emi dan Jo. Persahabatan di antara mereka telah terjalin sejak mereka masih kecil. Persahabatan yang akhirnya berujung pada rasa sayang dan suka terhadap satu sama lain.
Sayangnya, rasa itu tidak mampu mereka ungkapkan karena suatu kejadian yang membuat Emi mengambil langkah tidak akan berpacaran dengan sahabat sendiri.
Waktu pun bergulir, kini mereka telah beranjak dewasa. Emi dengan kehidupan bebasnya telah sering bergonta-ganti pacar. Sedangkan Jo, dengan kehidupannya yang teratur juga sudah menjalin hubungan dengan wanita pilihannya.
Meski demikian, hubungan persahabatan di antara keduanya tidaklah memudar. Bahkan kata Ajeng—sahabat Emi—selalu Jo dan Emi. Berpacaran dengan Emi, berarti berpacaran juga dengan Jo. Begitu pula sebaliknya.
Jo selalu menjadi orang pertama yang bisa diandalkan Emi—terutama di saat-saat susah. Emi pun begitu. Hanya Emi yang mengerti sikap dan sifat Jo saat ia sedang berada dalam keadaan emosi atau senang.
Seperti halnya saat Emi dilamar oleh Dimas, Jo lah orang yang pertama kali mengetahui berita bahagia itu. Sayangnya, berita itu justru bagaikan warning bagi Jo. Seolah-olah, ia merasa akan kehilangan sahabat a.k.a cinta pertamanya.
Begitu juga saat Jo sedang men-jomblo. Emi dengan gayanya yang cuek, nyomblangin Jo dengan sepupu Ajeng yang bernama Feli. Namun, Emi juga tidak bisa menepis hasratnya terhadap Jo saat ia secara tidak sengaja menatap lekat-lekat tubuh lelaki yang dianggapnya sahabat itu.
Hingga suatu waktu, Jo mengajak Emi untuk ikut ke Bali bersama teman-teman kantornya. Tanpa bisa dicegah, rasa cemburu dan sikap protektif Jo muncul. Dan yang lebih parahnya lagi, mereka juga tidak bisa menghindari hasrat mereka masing-masing.
Bagi Emi, apa yang telah terjadi di antara mereka di Bali merupakan suatu kesalahan. Dan bagi Jo, itu adalah bentuk keseriusan dirinya bahwa ia menyayangi Emi lebih dari seorang sahabat. Lantas, apakah Emi akan mengubah prinsipnya dan menomorsatukan kata hatinya, mengingat Emi sebenarnya juga sudah menyukai Jo sejak lama?
Penasaran dengan kisahnya? Temukan jawabannya dalam novel terbaru Christian Simamora yang berjudul Pillow Talk. Novel terbitan GagasMedia ini bercerita tentang persahabatan yang dibalut dengan kisah cinta di antara tokoh utamanya. Namun karena prinsip mereka bertahan untuk tidak saling memiliki satu sama lain sebagai sepasang kekasih. Mereka berbagi cerita, rahasia, dan—bahkan—berbagi cinta. Cinta di antara kedua tokoh ini pun begitu hangat. Gejolak hasrat yang selama ini mereka pendam, menimbulkan sensasi tersendiri saat kamu membacanya. So, what are you waiting for? Buruan deh baca novelnya!