Dian Syarief Pratomo
Pernah bekerja di salah satu bank swasta nasional di bidang marketing credit dan corporate communication. Hidupnya berubah drastis ketika awal tahun 1999 ia didiagnosis sakit lupus. Ia pun harus kehilangan 95% pengelihatannya. “Badan boleh sakit, jiwa tetap sehat. Buta mata, bukan buta hati,” adalah semangatnya. Ia bersama suaminya mendirikan Syamsi Dhuha Foundation, lembaga nirlaba yang memberikan perhatian khusus pada lupus dan low vision/tunanetra. Dian menikah dengan Eko Pratomo dan bermukim di Bandung.
www.syamsidhuhafoundation.org.
Sundea
Penangkap keseharian yang suka mendengar cerita dan jatuh cinta pada hidup setiap hari. Sunrise Serenade adalah buku kelimanya setelah Salamatahari (2006), Dunia Adin (2007), Salamatahari 2 (2009), dan kumpulan cerpen yang ditulis bersama 13 penulis lainnya, Perkara Mengirim Senja (2012). Lulusan Sastra Indonesia Universitas Padjadjaran ini menulis sesuai kata hati untuk media apa saja dan tentang apa saja. Setiap Kamis, secara rutin Dea menerbitkan zine-zine-an online-nya sendiri: www.salamatahari.com.