Lima tahun perjalanan Akademi Berbagi bukanlah waktu yang sebentar. Banyak kisah dan cerita yang bisa disampaikan selama rentang waktu tersebut. Dan, pada 28 Oktober, bertepatan hari Sumpah Pemuda, kegiatan kelas Akademi Berbagi diisi oleh peluncuran buku Kelas yang ditulis oleh Ainun Chomsun.
Foto oleh: @ShoutCap
Lima tahun perjalanan Akademi Berbagi bukanlah waktu yang sebentar. Banyak kisah dan cerita yang bisa disampaikan selama rentang waktu tersebut. Dan, pada 28 Oktober, bertepatan hari Sumpah Pemuda, kegiatan kelas Akademi Berbagi diisi oleh peluncuran buku Kelas yang ditulis oleh Ainun Chomsun.
Acara ini dibuka dengan lagu Indonesia Raya yang dinyanyikan secara khidmat oleh para peserta kelas. Satu per satu pembicara pun mulai mengisi bangku yang disediakan di hadapan para peserta. Ainun Chomsun, Iwan Setyawan, Ndorokakung, Hanny Kusumawati, Nico Wijaya, dan Karmin Winarta adalah beberapa di antaranya.
Masing-masing pembicara menceritakan kisah mereka selama berada di Akademi Berbagi. Salah satunya adalah Ndorokakung. Ia menceritakan proses jatuh bangunnya Akademi Berbagi. Atau, Nico Wijaya yang menceritakan pengalamannya menjalankan kelas di Akademi Berbagi Jogja untuk kali pertama.
Para pembicara yang hadir adalah mereka yang pernah jadi “guru”, berbagi ilmu sesuai dengan pengalaman yang pernah mereka alami. Menurut Ainun, “Guru bisa siapa saja. Bisa bertemu di mana pun. Guru adalah orang yang mengajarkan sesuatu untuk kita”.
Buku Kelas adalah kumpulan kisah bertema pendidikan berdasarkan pengalaman Ainun Chomsun, dilengkapi dengan tulisan para guru dan relawan Akademi Berbagi di berbagai kota di Indonesia tentang perjalanan, proses, dan komitmen mereka selama di Akademi Berbagi.
Peluncuran buku Kelas ini pun berlangsung meriah. Para pengunjung yang memadati Ruang Diskusi Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan malam itu tidak hanya kagum dengan kisah para guru dan relawan, tetapi juga salut dengan perjuangan mereka.
Satu hal yang pasti, para guru dan relawan Akademi Berbagi tidak akan ragu untuk “menularkan” semangat berbagi kepada semua orang. Karena berbagi itu bikin happy.