Adhitya Mulya memang sudah dikenal sebagai penulis komedi. Mulai dari Jomblo, Gege Mengejar Cinta, hingga karya terbarunya Bajak Laut & Purnama Terakhir. Berbeda dari karya-karya sebelumnya, Bajak Laut & Purnama Terakhir tidak hanya berisi sentuhan komedi saja, tetapi juga sejarah.
Jaka Kelana yang menjadi tokoh utama novel ini mempunyai mimpi menjadi bajak laut yang disegani bersama keempat awaknya. Kenyataannya, Jaka selalu saja gagal merompak karena dia terlalu sopan dalam memulai aksinya. Tidak hanya itu, Jaka pun selalu mengikuti pesan Dewa Ganteng sehingga ia pantang menyerah demi mencapai impiannya. Di antara kekonyolan yang dilakukan oleh Jaka, ada pula kisah tiga sosok misterius yang membawa pesan sakral dan para kompeni yang tak lelah mengejar Jaka.
Yup, komedi sejarah. Begitulah genre novel ini. Menarik? Tentu. Seru? Pasti. Bahkan sejak kemunculannya Desember lalu, Bajak Laut & Purnama Terakhir sudah mendapatkan 104 rating dan 43 reviews di Goodreads. Penasaran seperti apa review-nya? Berikut rangkumannya untuk kamu.
“Suka, suka, suka banget lah pokoknya. Jadi kita diajak ikut bertualang dengan kelompok bajak laut masa lalu,” kata Lyta. Lebih lanjut Lyta mengatakan, bahwa novel ini nyentil-nyentil sejarah berdirinya Majapahit, Kediri, dan kerajaan-kerajaan lain, tapi dikemas dengan dialog masa kini yang adegannya bikin senyum-senyum.
Seperti halnya Lyta, Ryan pun tak ragu untuk berpendapat bahwa novel ini seru. “Selesai dibaca hanya beberapa jam karena ceritanya yang bisa dibilang seru. Benar-benar fiksi komedi sejarah, karena dibumbui peristiwa sejarah dan konyolnya kelompok Jaka Kelana dan Kerapu Merahnya. Kerenlah Kang Adhit bikin cerita begini,” kata Ryan.
Kalau sudah baca Bajak Laut & Purnama Terakhir memang tidak ada yang menyangka bahwa seorang Adhitya Mulya bisa mengombinasikan antara cerita komedi dan sejarah tanpa membuat kita pusing. Bahkan, seorang Heryani pun sampai mengenyampingkan tatapan orang-orang karena membaca buku ini sampai tidak bisa menahan tawanya.
“Ya ampun, ini Mas Adhitya Mulya emang beneran gila lah. Berapa kali dilihatin orang di angkot, dikatain stres sama orang kantor gara-gara enggak bisa nahan ketawa baca tingkah super-bego tapi pede jayanya si Jaka dan awak kapalnya yang enggak kalah bego. Seru seru seru, jarang banget nemu fiksi sejarah berbalut komedi kayak gini (atau memang bacaan gue yang kurang eksplor yah. Musuh terakhirnya cukup bikin kaget, agak tak terduga hahaha, tapi masa lalunya Jaka ketebak sih. Keren lah, semoga Mas Adhit bikin lagi novel yang semacam ini yaah 😀 Salam Dewa Ganteng,” begitu tulis Heryani dalam akun Goodreadsnya.
Review positif lainnya datang dari Adek Fbree. Ia mengaku sangat menikmati membaca Bajak Laut & Purnama Terakhir. “I can’t think of anything, simply enjoying the reading experience to the very foot note.. errr the last page, I mean the very last page of the book ^^,” begitu katanya.
Nah, bagi kamu yang mau referensi lebih dalam tentang Bajak Laut & Purnama Terakhir, sila klik tautan ini.
Bagaimana, cukup membuatmu penasaran? So, tunggu apa lagi. Segera saja dapatkan buku terbaru Adhitya Mulya—Bajak Laut & Purnama Terakhir di toko buku terdekat dan ebook-nya di PlayStore. Enjoy the experience, guys!