Kalo Fay ditanya pihak yang paling punya andil atas peruntungan buruk kehidupan
cintanya, Fay langsung nunjuk temen-temennya satu per satu. Mereka itu yaaaa, nggak bosen-bosennya ngejodohin Fay dengan cowok antah-berantah. Ujung-ujungnya selalu sama: Fay nganggep cowok-cowok itu pecundang semua dan besoknya ngomel-ngomel bergembira ke mereka bertiga.
ARGGGGH!!!
Cukup! Fay udah muak dijodoh-jodohin. Mulai detik ini nggak ada istilah jodoh-jodohan. Titik!!!
Ehem, well… tapi Fay ‘agak’ berubah pikiran pas dia ketemu Naren—kandidat cowok kesekian milyar yang disodorkan temen-temennya. Wajah: delapan. Bodi: delapan. Style: delapan. Sikap: ehm, delapan. Bonus poin: senyum manis dan, astaga, wangi! Kesimpulan akhir: boleh juga :D. Tapiiiii… siap nggak ya Fay ngambil risiko bakal ketemu ‘another loser’ lagi—ato, istilah nyastranya: keluar dari mulut buaya, masuk ke mulut buaya lagi?