“Pandhu mau berhenti kuliah, Pa.”
Papa seketika terdiam. “Kamu itu selalu seperti ini!
Hanya mau melakukan hal yang kamu suka.”
Papa benar. Namun, pilihan yang gue buat itu nggak pernah gue sesali hingga hari ini.
Sesaat setelah berhenti kuliah, semua terasa menakutkan.
Gue takut nggak dapat pekerjaan, nggak bisa survive, nggak bisa makan. Takut gagal.
Namun, seandainya gue nggak berhenti kuliah, gue nggak akan ambil kesempatan kerja di sebuah perusahaan wedding film di Bali. Lalu, kalau gue nggak berhenti dari perusahaan wedding film itu, gue nggak akan bekerja sebagai editor video Christian LeBlanc—youtuber yang sering gue tonton videonya.
Setelah berhenti bekerja dengan Christian LeBlanc pun, gue mendapat kesempatan bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata untuk keliling Indonesia, dibayar pula. Ini definisi ‘the best job in the world’ yang sejak dulu hanya jadi khayalan babu gue. Traveling yang bukan menghabiskan uang, melainkan menghasilkan uang. Dan, di sinilah gue sekarang, menjadi travel vlogger, menjelajah Indonesia dan belahan dunia lain.
Berhenti ternyata nggak selamanya buruk.
Berhenti kadang cara mempersiapkan diri untuk kembali berlari.