Drama Seusai Pernikahan
Pacaran, lalu menikah. Tentunya itu menjadi target tersendiri bagi sepasang kekasih. Hmmm, sepertinya nggak serumit yang dibayangkan ya. Tapi, apa benar seperti itu?
Setidaknya, inilah yang dirasakan Barra dan Ata. Setelah berpacaran, mereka akhirnya memutuskan untuk menikah. Bulan madu yang mereka lewatkan selama seminggu penuh pun terasa indah. Melepaskan sejenak rutinitas kehidupan dan menikmati masa-masa indah awal pernikahan.
Sayangnya, hal itu nggak berlangsung lama. Hari pertama masuk kerja, Ata sudah harus pulang malam karena mesti mempersiapkan materi rapat. Sedangkan Barra, pulang telat karena ikut bersama temannya ke sebuah club untuk merayakan status barunya.
Malam mulai larut, tapi hari itu Barra pulang sangat terlambat. Ata yang sebelumnya harus lembur, ternyata sudah tiba lebih dulu di rumah mereka. Hal itu jelas membuat Ata begitu khawatir. Namun, saat Barra tiba di rumah, Ata pun merasa lega.
Hari-hari berikutnya, kehidupan baru mereka bisa dibilang makin tidak seindah angan. Kebiasaan mereka saat masih sendiri terlihat jelas. Barra begitu santai, sedangkan Ata adalah orang yang cukup disiplin. Belum lagi saat mereka harus berhadapan dengan para orangtua. Hal itu jelas, menjadi permasalahan tersendiri bagi Ata maupun Barra.
Barra sebenarnya tidak ingin tinggal di rumah orangtua Ata. Kalau bukan karena Ata sedang mengandung buah cinta mereka, tentunya tinggal di Pondok Mertua Indah akan dihindari oleh Barra. Sayangnya, kali ini Barra tidak bisa menghindar. Hal itu pula yang menambah panjang permasalahan yang ada. Dan, nggak hanya Barra yang merasakan hal itu, Ata pun demikian.
Permasalahan makin meruncing saat Barra ditugaskan ke Solo. Kehidupan rumah tangga mereka kacau balau dengan adanya campurtangan pihak keluarga. Belum lagi permasalahan Widi, kakak kandung Ata. Pokoknya, semua menjadi serba runyam dan saling menyalahkan.
Bagaimanakah Ata dan Barra menyikapi segala perubahan itu? Lantas, apa yang seharusnya mereka lakukan untuk menyelesaikan segala permasalahan yang ada? Akankah mereka mengenyampingkan ego masing-masing dan mengutamakan cinta mereka berdua lagi?
Semuanya bisa kamu baca dalam novel After The Honeymoon karya Ollie yang diterbitkan oleh GagasMedia. Novel ini mengungkapkan apa yang seharusnya dilakukan pasangan yang baru saja membina rumah tangga. Selama masih sendiri, kita mungkin terbiasa dengan apa yang kita jalankan. Namun lain halnya ketika kita sudah berumah tangga. Harus ada yang mengalah, harus ada menekan ego, dan harus saling mengerti.