Harapan Seorang Ayah
Anom Ilalang dan Samara begitu saling mencintai. Kesempurnaan cinta itu pun akhirnya bermuara pada pernikahan yang akan menyatukan mereka hingga akhir hayat.
Begitulah sekiranya janji sehidup semati yang terucap di hadapan Tuhan. Mereka tidak hanya setia di saat bahagia, tetapi juga saat kesusahan menghampiri.
Selayaknya sebuah rumah tangga, Anom dan Samara pun tak hentinya berusaha untuk mendapatkan sang buah hati. Meski sayang, harapan itu harus sirna karena Samara tidak mampu mewujudkannya.
Anom yang begitu tulus mencintai dan menerima Samara apa adanya, meyakinkan bahwa ada atau tidaknya seorang anak tidak akan mengubah perasaannya terhadap istri tercintanya itu.
Hari demi hari pun berlalu. Sayangnya, naluri seorang ayah dalam diri Anom tidak begitu saja bisa menghilang. Makin hari, ia justru makin merindukan kehadiran seorang buah hati dalam hidupnya. Meski banyak cara untuk mendapatkan seorang anak, namun Samara tidak menginginkan cara itu. Ia hanya menginginkan seorang anak yang terlahir dari rahimnya.
Sekali lagi, Anom dihadapkan pada situasi yang membuatnya harus melakukan sesuatu yang ‘gila’. Kerinduannya akan suara tangis dan tawa seorang anak kini tak lagi mampu dibendungnya.
Haruskah ia mengabaikan kembali keinginannya itu seperti selama ini? Ataukah ia harus berbuat ‘nekat’ tanpa persetujuan Samara untuk mewujudkan keinginannya menjadi seorang ayah?
Memilikimu sebuah novel karya Sanie B. Kuncoro merupakan sebuah kisah dengan alur cerita yang penuh kejutan. Cinta masih menjadi kisah utama dalam novel ini. Bukan sekadar cerita tentang dua insan yang membina rumah tangga bersama. Lebih dari itu, novel ini merupakan kisah tentang sebuah permohonan, makna mencintai, dan penerimaan seseorang terhadap pasangannya.
Novel yang diterbitkan oleh GagasMedia ini mengajak kamu memahami kenyataan akan sebuah kepahitan dan juga kerinduan seorang suami akan kehadiran sang penerus keluarga. Meski harus merasakan pil pahit, pada akhirnya cinta jugalah yang membuat segalanya kembali membaik.
