Apa yang sering kamu lakukan bersama bapak setiap akhir pekan? Pertanyaan ini menggelitik Adhitya Mulya untuk menulis dan menerbitkan novel terbarunya yang berjudul Sabtu Bersama Bapak. Seperti apa isinya?
Apa yang sering kamu lakukan bersama bapak setiap akhir pekan? Pertanyaan ini menggelitik Adhitya Mulya untuk menulis dan menerbitkan novel terbarunya yang berjudul Sabtu Bersama Bapak. Seperti apa isinya?
Sabtu Bersama Bapak adalah novel karya Adhitya Mulya yang ke-5. Novel ini mengambil tema kekeluargaan yang masih jarang dibahas oleh banyak orang. Ceritanya sendiri tentang sebuah keluarga dengan dua anak laki-laki. Saat anak-anak itu masih kecil, sang bapak jatuh sakit. Bapak itu takut jika kedua anaknya tidak memiliki figur bapak saat mereka tumbuh besar nanti. Berdasarkan ketakutan tersebut, sang bapak pun menyusun sebuah rencana. Bertahun-tahun kemudian, rencana sang bapak menjadi pegangan bagi kedua anaknya dalam menjalani hidup mereka masing-masing.
Jauh di luar dugaan Adhit, novel ini laku keras di berbagai toko buku. Saat ini, buku Sabtu Bersama Bapak sudah memasuki cetakan ke-6. Calon pembaca kerap menanyakan kesediaan buku ini di toko, namun sering kehabisan. Mereka yang sudah membaca, menyatakan rasa puas dan terhibur atas buku ini. Tidak hanya itu, banyak pembaca yang membuat resensinya dalam blog masing-masing.
Dari segi cerita, mereka berpendapat bahwa Sabtu Bersama Bapak adalah buku yang unik, inspiratif, dan mengandung banyak pelajaran. Karakter yang dibuat tidak hanya menghibur, tapi juga memberi pelajaran. Contohnya seperti yang diresensi oleh dendiriandi.com yang mengatakan, “Walaupun gue masih calon Bapak, tapi gue juga memahami apa yang dialami Satya dalam membangun sebuah keluarga dan mendidik anak. Membaca cerita Satya dan pesan cerita yang ingin disampaikannya, membuat gue menjadi berpikir ulang bagaimana gue akan membesarkan anak-anak gue nantinya.”
Beberapa komentar juga dilontarkan oleh blogger lainnya. Salah satunya seperti yang diungkapkan oleh Selviana Rahayu pada akun Goodreads-nya, “Saya sukses dibikin iri setengah mati sama Ayu dan Rissa yang beruntung bisa dicintai laki-laki seperti Satya dan Cakra. Sampai-sampai waktu Ayu lebih memilih Salman ketimbang Cakra, saya spontan bergumam, ‘Mas Cakra sama saya aja deh, hiks,’”
Sabtu Bersama Bapak sukses mendapat tempat di hati para pembacanya melalui karakter yang tercipta. Selain karakter, buku ini juga memiliki kekuatan melalui pesan-pesan moral yang disampaikan. Banyak yang mengatakan bahwa buku ini sejenis buku motivasi untuk belajar membina keluarga tetapi dengan kemasan yang ringan, lucu, dan tidak menggurui. Salah satu blogger, firaqurrata.blogspot.com, mengemukakan pendapatnya, “Novel yang satu ini mengajarkan banyak hal. Tentang bagaimana menjadi bapak bagi anak2nya, bagaimana menjadi suami untuk istrinya, menjadi ibu, menjadi istri, menjadi keluarga.”
Dalam resensi janebookienary.wordpress.com, ia menyebut Sabtu Bersama Bapak seperti bubur saring. “Mudah dicerna, tapi kaya akan nasihat. Dari cerita dan konflik yang ringan, pembawaan komedi yang baik, tapi komedinya tidak terasa kosong lantaran diimbangi dengan nasihat yang berisi,” jelasnya.
Dari sekian banyak resensi, mereka merekomendasikan Sabtu Bersama Bapak untuk dibaca oleh semua orang, karena isinya lengkap dan sarat dengan pesan moral. Pemilik blog bukudanaku.blogspot.com mengatakan, “Saya merekomendasikan novel ini untuk semua laki-laki. Yang tengah mencari cinta, yang baru hendak menikah, yang sebentar lagi menjadi ayah, atau yang sudah menjadi suami dan ayah tapi merasa belum menjadi suami dan ayah yang cukup baik untuk istri dan anaknya. Saya merekomendasikan novel ini untuk para wanita yang ingin belajar menjadi perhiasan terindah di dunia dan akhirat – bagi suami dan anak-anaknya kelak :).”
Sudah siap membaca Sabtu Bersama Bapak?
Novel bertema keluarga yang sarat nilai tapi tidak menggurui ini berjudul Sabtu Bersama Bapak. Siapkan dirimu untuk tertawa, terharu, dan tersenyum sekaligus saat memaknai arti keluarga.