Takluk pada Pesona Sang Perompak
Merry Wilding merasa sangat terkejut ketika mendapati dirinya berada di sebuah kapal perompak. Disekap di sebuah kamar dan di kelilingi oleh para lelaki yang menyeramkan.
Petualangan Merry untuk bisa mengarungi lautan menuju Inggris dari tempat tinggalnya di Amerika Serikat kini telah sirna. Yang ia dapati saat ini adalah dirinya harus berhadapan dengan para bajak laut yang cukup tersohor di laut lepas.
Seiring berjalannya waktu, Merry mulai mampu beradaptasi dengan kebiasaan para perompak itu. Hingga Merry memperhitungkan kesempatannya untuk kabur dari kapal tersebut. Sayangnya yang Merry dapatkan bukanlah keberuntungan.
Ia harus melewati berbagai cobaan berat, termasuk menghadapi sakit malaria yang mematikan dan godaan dari salah seorang perompak bernama Devon. Cobaan terakhir inilah yang juga memperkenalkan Merry pada ciuman penuh gairah yang memabukkan.
Ciuman yang diberikan Devon kepada Merry membuatnya terbuai dan takluk di bawah pesonanya. Tanpa sadar mereka saling membujuk, saling menggoda. Meski demikian, mereka juga saling menyakiti karena Devon merasa ada sesuatu yang Merry sembunyikan di balik kepolosannya. Sesuatu yang akan mengantarkan mereka kepada sebuah kenyataan pahit tentang masa lalu.
The Windflower karya Sharon dan Tom Curtis begitu seru untuk dibaca. Dunia perompak yang dulu pernah berjaya di perairan dunia, seolah hadir kembali dalam kehidupan saat ini. Kekuasaan, strategi, serta kekuatan para perompak begitu terasa di dalamnya. Di selingi dengan kisah cinta yang begitu menantang, bergejolak, dan penuh keintiman, novel terjemahan yang diterbitkan GagasMedia ini menjadi begitu sempurna.
The Windflower tidak hanya menyuguhkan petualangan, tetapi juga membius kamu dengan kisah cintanya.