Fenomena Kebinatangan dalam Animal Rationale
Keberingasan bisa identik dengan mahluk yang bernama manusia. Adanya akal dan nafsu adalah pelatuk yang melengkapi kesempurnaan untuk mahluk paling berbahaya di muka bumi. Keberingasan manusia bisa dekat dengan aroma keliaran binatang.
Keberingasan bisa identik dengan mahluk yang bernama manusia. Adanya akal dan nafsu adalah pelatuk yang melengkapi kesempurnaan untuk mahluk paling berbahaya di muka bumi. Keberingasan manusia bisa dekat dengan aroma keliaran binatang.
Tontonan fenomena kehewanan para manusia bisa kamu simak dalam Animale Rationale, Cerita-cerita yang Tak Pernah Usai karya Fx Rudy Gunawan. Melalui kumpulan kisah ini kita bisa menyimak aneka realitas dari ‘binatang yang berakal’ ini. “Setiap cerita dalam Animal Rationale menyampaikan realitas tersendiri yang bertema fenomena kebintangan manusia,” jelas Rudy singkat saat ditanya pesan yang ingin dibawa dalam buku ini.
Membaca sisi kebinatangan manusia memang bisa dijadikan jalan untuk mengenali siapa sesungguhnya manusia. Buku ini mengantarkan kita pada sisi gelap manusia yang berasal dari fakta sosial-politik-ekonomi di masyarakat Indonesia. Anda akan berjumpa keserakahan, kekuasaan, kekerasan, penindasan, ketidakadilan. Atau dengan sindiran dan kritik sosial yang terselip dibalik kepala seorang yang hipersex.
Bagian yang kerap mewadahi kebinatangan manusia juga kerap hadir dalam sexualitas manusia. Namun itu hanya salah satu bagian yang kerap mewadahi sifat kebinatangan manusia. “Tidak semua cerita ber-angle sexualitas manusia,” ujar penulis novel K-O-M-A ini.
Seperti sebuah karnaval kehidupan menyimak kumpulan cerita ini. Silih berganti berbagai perangai dan sifat manusia yang bisa ditemui dalam buku ini. Kamu bisa menemui sosok Dulhasim sebagai cerminan politikus dan pengusaha. Markum yang tidak pernah tidur. Manusia hypersex dan lainnya.
Lalu dari manakah pemicu kebinatangan manusia? Rudy menjawab, “Faktor pemicu biasanya eksternal, tapi ini dimungkinkan karena dalam diri manusia potensi kebinatangan itu memang sudah ada, inheren.”
Selain itu, adanya akal dan imajinasi, manusia bisa begitu liar dan buas melebihi hewan. Pemimpin Redaksi Voice of Human Rights News ini meneruskan, “Manusia sebagai binatang memang jauh lebih mengerikan dibandingkan binatang lain yang tak berakal banyak. Akal manusia memungkinkan sebuah kebinatangan yang canggih, ganas, liar, dan mengerikan.”
Keberingasan yang berasal dari ulah manusia tak jarang kita simak di berita-berita. Bahkan seringkali keberingasan itu melebihi perilaku binatang. Dan cerita-cerita yang ditulis Rudy, sebenarnya merefleksikan pembacaan dan gambaran sisi lain dari manusia dalam merespon kondisi sosial, budaya, ekonomi, dan politik.
Bagaimana kisah-kisah kebinatangan manusia itu berkelindan dan terselip di antara politik, budaya, sosial, dan ekonomi? Simak dan ikuti dalam kumpulan cerita Animal Rationale yang diterbitkan oleh Gagasmedia.