Bicara tentang Indonesia, sepertinya kurang lengkap jika tidak membahas Bali. Yup, pulau yang terkenal dengan sebutan Pulau Dewata ini memang selalu memiliki hal unik untuk ditelusuri.
Hal itu jugalah yang menarik perhatian Erwin Arnada. Melalui buku terbarunya yang berjudul Jejak Dedari, Erwin mengajak kita semua menemukan sisi lain Bali. Secara blak-blakan, Erwin membahas proses kreatif buku Jejak Dedari dalam talkshow dan peluncuran buku yang berlangsung pada 10 Desember 2016 lalu di acara Festival Pembaca Indonesia.
Jejak Dedari bercerita tentang tarian Sang Hyang Dedari asal Bali yang sangat sakral dan tidak bisa sembarangan dipertunjukkan di hadapan masyarakat.
Seperti buku terdahulunya, Rumah di Seribu Ombak, Jejak Dedari mengambil setting budaya Bali yang sangat kental. Salah satunya adalah tentang Sapuh Leger yang berkaitan dengan pewayangan Bali.
Lantas, apa yang menginspirasi Erwin dalam menulis Jejak Dedari ini?
“Saya terinspirasi anak-anak bisu tuli di Bali yang ingin jadi penari. Meskipun memiliki kekurangan, mereka mahir menari,” begitu kata Erwin dalam acara yang bertempat di Museum Nasional, Jakarta ini.
Lebih lanjut Erwin mengatakan, “Tidak hanya itu, Jejak Dedari juga bercerita tentang karma—suatu budaya yang sangat dipegang teguh oleh masyarakat Bali.”
Film Jejak Dedari
Tidak hanya buku, pada kesempatan itu, Erwin juga membahas tentang film Jejak Dedari. Berbeda dengan bukunya, menurut Erwin film Jejak Dedari membutuhkan waktu yang lebih panjang—khususnya dalam hal riset.
“Riset JejakDedari dimulai dari 2009,” kata Erwin. “Saya mewajibkan penulis skenario membaca 25 buku tentang budaya Bali dan tinggal di sana,” tambahnya.
Dan, karena Jejak Dedari menceritakan tentang tari Sang Hyang Dedari, Erwin pun harus menunggu selama 11 bulan untuk bisa menonton tari Sang Hyang Dedari secara langsung.
Kesakralan tari Sang Hyang Dedari ini rupanya juga dirasakan oleh Andania Suri, salah satu cast film Jejak Dedari. Menurut pemeran Rare dalam film Jejak Dedari ini, ia merasa dituntun kekuatan magis ketika menari Sang Hyang Dedari.
Menarik, kan?
Novel Jejak Dedari bisa diperoleh di toko buku kesayangan di kotamu. Kamu juga bisa mengunduh novel ini dalam format ebook melalui Google Play Store di link ini.