“Asyhadu an-laa ilaaha illallaah wa asyhadu anna Muhammadan Rasuulullaah. Ikutilah kalimatku, Nak, maka engkau adalah kaum yang beruntung.”
Dalam mimpi, aku mengucapkan dua kalimat itu.
Dua kalimat yang mengembalikanku pada kesadaran setelah
berhari-hari koma, hal itu membuat orang-orang yang sedang
menjagaku bersyukur, diikuti dengan tangisan.
Ini seperti keajaiban. Dokter sudah memvonis hidupku tidak akan lama lagi karena parahnya kondisiku saat itu. Namun, Allah memberikan kesempatanku untuk hidup, memeluk Islam, dan mendekatkan diri kepada-Nya. Sejak saat itu, aku mulai mempelajari Islam, belajar mengaji, memakai hijab, dan menghafal Alquran. Aku percaya, Allah selalu tahu yang terbaik bagi hamba-Nya.
Di balik satu kesulitan, Allah pasti memberikan dua pintu kemudahan.